Suara.com - Terkait adanya dugaan bahwa Kepala BPKAD Meranti, Fitria Nengsih (FN), yang juga merupakan tersangka dalam kasus korupsi, adalah istri siri Bupati Meranti Muhammad Adil. KPK akhirnya memberikan keterangan pada Sabtu (7/4/2023) lalu.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata sendiri menolak menjelaskan status keduanya dan menegaskan bahwa hal itu adalah urusan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan kasus korupsi yang sedang ditangani.
FN saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tiga kasus korupsi yang menjerat Bupati Meranti dan Auditor BPK RI Wilayah Riau, M Fahmi Aressa.
Dalam tiga kasus korupsi yang menjerat Bupati Meranti kini memunculkan dugaan kuat terkait peran FN. Pasalnya, selain menjabat di Pemda Meranti, FN juga memiliki jabatan sebagai Kepala Cabang PT Tanur Muthmainnah (PT TM) yang memberikan uang kepada Muhammad Adil sebesar Rp1,4 miliar.
Selanjutnya, FN juga memiliki peran dalam kasus suap auditor BPK RI berinisial MFH agar keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti lolos predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).
Fitria Nengsih juga menjadi sosok yang sentral bagi Muhammad Adil dalam mengumpulkan setoran dari sejumlah dinas dan SKPD. Uang tersebut dikumpulkan melalui Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP).
Jumlah uang yang dikumpulkan Bupati Meranti melalui metode ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp26 miliar.
Sebelum menjabat sebagai Kepala BPKAD, Fitria Nengsih merupakan Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Meranti.
Sementara, Bupati Meranti sendiri sudah memiliki istri sah bernama Hj Rinarni.
Baca Juga: Ditangkap KPK, Bupati Muhammad Adil ke Warga Meranti: Mohon Maaf atas Kekhilafan Saya
Berita Terkait
-
Kasus Pengadaan Lahan Pulo Gebang, KPK Periksa Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi Hari Ini
-
Pasek Suardika: Anas Urbaningrum Korban Kriminalisasi Oknum KPK dan Penguasa
-
CEK FAKTA: Usai Segel Gereja, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Jadi Tersangka Korupsi
-
Makin Panas! Dilarang Firli Cs Masuk KPK, Brigjen Endar Priantoro Ngotot Berkantor: Saya Tetap Bertahan di Sini!
-
Ditangkap KPK, Bupati Muhammad Adil ke Warga Meranti: Mohon Maaf atas Kekhilafan Saya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu