Suara.com - Sungkeman merupakan tradisi Jawa yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri. Berdasarkan pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sungkem bermakna sujud atau tanda bakti dan hormat. Mari kita pelajari makna sungkeman saat lebaran secara lebih luas untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentangnya.
Pelaksanaan tradisi sungkeman
Cara melaksanakan tradisi sungkeman di Indonesia adalah orang-orang yang lebih muda datang ke rumah orang-orang yang lebih tua, menyampaikan selamat lebaran dan memohon maaf lahir dan batin.
Makna sungkeman saat lebaran adalah untuk menyampaikan rasa hormat dan bakti kepada orang yang lebih tua. Saat menyampaikan rasa hormat itu, anak-anak yang lebih muda akan memohon doa restu. Dengan ini, terjadi komunikasi antara yang muda dengan yang tua. Ini juga menghilangkan sikap sombong, menunjukkan bahwa anak-anak senantiasa mengingat orang tuanya, menyadari bahwa senantiasa bisa melakukan kesalahan.
Cara melakukan sungkeman
Sungkeman yang benar dilakukan dengan sikap wajah menunduk, menyatukan kedua telapak tangan di lutut orang tua dan menyampaikan permintaan maaf lalu menyampaikan doa keselamatan untuk keduanya. Contoh kalimat sungkeman yang dapat diucapkan saat melaksanakan tradisi sungkeman adalah sebagai berikut.
1. Saya mengucapkan selamat lebaran kepada bapak dan ibu, saya meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah saya lakukan, baik disengaja maupun yang tak disengaja.
2. Saya datang ke sini menemui bapak dan ibu di hari raya Idul Fitri dengan tujuan pertama mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang pernah saya perbuat baik yang disengaja maupun tidak saya sengaja. Kedua saya doakan agar bapak dan ibu senantiasa diberkahi kesehatan dan keselamatan lahir dan batin dari Allah SWT.
3. Mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan yang pernah saya lakukan. Sebagai anak, saya sering khilaf dan selamat hari raya Idul Fitri.
Ada juga yang menyampaikan kalimat sungkeman dalam bahasa Jawa seperti berikut:
Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kulo sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyoyo puniko.
Demikian itu informasi makna sungkeman saat lebaran. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?