Suara.com - Sejumlah pakar atau ahli bergabung dalam satuan tugas (Satgas) tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk mengusut transaksi mencurigakan Rp 349 triliun yang baru saja dibentuk oleh pemerintah.
Para ahli itu ditugaskan sebagai tenaga ahli. Mereka adalah mantan Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Hukum KPK Mas Achmad Santosa, Ekonom senior Faisal Basri hingga mantan Pimpinan KPK Laode M Syarif.
"Jadi ada 12 tenaga ahli yang akan ikut di dalam menangani dugaan TPPU," kata Menteri Bidang Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, Rabu (3/5/2023).
Berikut nama ke-12 tenaga ahli Satgas TPPU tersebut:
- Yunus Husein (mantan Kepala PPATK)
- Muhammad Yusuf (mantan Kepala PPATK)
- Rimawan Pradiptyo (Dosen UGM)
- Wuri Handayani (Dosen UGM)
- Laode M Syarif (mantan Pimpinan KPK)
- Tompo Santoso (Guru Besar UI)
- Gunadi (Pakar Hukum)
- Danang widoyoko (Transparancy International Indonesia)
- Faisal Basri (Ekonom)
- Mutia Gani Rahman (Sosiolog)
- Mas Achmad Santosa (mantan pimpinan KPK)
- Ningrum Natasya (Pakar USU)
Untuk diketahui, pemerintah resmi membentuk satuan tugas (Satgas) tindak pidana pencucian uang (TPPU) guna mengusut transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Keterangan itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
"Hari ini pemerintah telah membentuk satgas dimaksud yaitu satgas tentang dugaan TPPU," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Rabu (3/5/2023).
Satgas TPPU ini dipimpin oleh Mahfud, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana.
"Tim pengarah terdiri 3 pimpinan Komite TPPU yaitu Menko Polhukam selaku Ketua Komite TPPU, Menko Perekonomian, Kepala PPATK selaku Sekretaris merangkap Anggota TPPU," jelas Mahfud.
Baca Juga: Kemenkeu Malah Diajak Ikut Jadi Anggota Satgas TPPU Rp 349 T, Mahfud MD Beberkan Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor