Suara.com - Proposal perdamaian antara Rusia-Ukraina yang diajukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menuai polemik. Pro dan kontra langsung muncul usai Prabowo mengajukan proposal tersebut.
Proposal perdamaian yang diajukan Prabowo itu terdiri dari lima usulan. Usulan yang dimaksud ialah gencatan senjata, penarikan mundur pasukan Rusia dan Ukraina sejauh 15 kilometer dari posisi serangan masing-masing pihak, dan pembuatan DMZ di wilayah antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Kemudian ia juga mengusulkan pasukan penjaga perdamaian dan pemantau PBB, referendum di wilayah sengketa.
Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren sempat mengapresiasi upaya Prabowo untuk mendorong adanya proses penyelesaian konflik Ukraina. Apresiasi itu disampaikannya ketika melakukan pertemuan bilateral di Shangri-La Hotel, Singapura, Sabtu (3/6/2023).
"Upaya dan komitmen pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik di Ukraina patut diapresiasi. Semoga upaya ini segera membuahkan hasil,” kata Ollongren kepada Prabowo.
Akan tetapi, tidak semua pihak menyambut baik usulan perdamaian Prabowo tersebut. Seperti misalnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang menyampaikan kritik atas upaya Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Ia meminta Prabowo untuk berhati-hati.
"Meminta kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam menyampaikan opini khususnya terkait konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia," kata Meutya melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).
Meutya menerangkan kalau posisi Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina itu sudah jelas. Bahwa di dalam Sidang Umum PBB pada Februari 2023 lalu, Indonesia termasuk ke dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Baca Juga: Amerika Sentil Keras Rusia dan China yang Diam Korea Utara Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik
Selain Meutya, Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Radityo Dharmaputra menilai kalau usulan perdamaian yang diajukan Prabowo tersebut tidak masuk akal.
"Mengapa proposal Pak Prabowo langsung ditolak oleh Ukraina dan negara-negara Barat? Karena tidak masuk akal, tidak sesuai kondisi saat ini di lapangan, tidak mempertimbangkan konteks sejarah dan politik kawasan Eropa Timur, serta tidak sesuai prinsip Indonesia sendiri,” kata Radityo melalui akun Twitternya @RadityoDharmaP dikutip pada Senin (5/6/2023).
Proposal perdamaian itu juga sampai di telinga Ukraina. Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov menganggap kalau usulan yang disampaikan Prabowo itu justru terdengar berasal dari Rusia.
"Terdengar seperti usulan Rusia, bukan usulan Indonesia. Kami tidak butuh mediator seperti ini datang ke kami [dengan] rencana aneh ini," kata Rezkinov dikutip AFP, Senin (5/6/2023).
Berita Terkait
-
Proposal Prabowo Soal Ukraina-Rusia Dinilai Peneliti Tidak Masuk Akal
-
Bantah Isu Keretakan, PDIP Sebut Hubungan Jokowi-Megawati bak Anak-Ibu
-
Skandal Korupsi dalam Polri: Bripka Andry Darma Irawan Ungkap Praktik 'Sapi Perah'
-
Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden, Sindir Prabowo?
-
Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?