Suara.com - Anggota DPR RI fraksi Gerindra yanng juga salah satu tim kuasa DPR di Mahkamah Konstitusi (MK), Habiburokhman mengatakan bahwa pihaknya berharap MK memutuskan perkara soal sistem pemilu tetap pada proporsional terbuka.
Hal itu disampaikan Habiburokhman menanggapi soal MK yang akan memutuskan soal perkara sistem pemilu pada Kamis (14/6/2023) esok.
Awalnya ia menyampaikan, jika sebagai tim kuasa DPR RI di MK dalam perkara tersebut dirinya akan hadir dalam sidang putusan MK tersebut besok.
Ia menyampaikan, dalam putusan besok MK diharapkan bisa menghadirkan dua hal. Pertama, soal sistem pemilu, menurut hal itu merupakan open legacy DPR sehingga lebih cocok dibahas di DPR bukan dalam pengadilan apalagi di MK.
"Ini kan bukan sengketa hak bukan pula pidana yang layaknya diputus oleh pengadilan apalagi MK ini adalah soal sistem mana yang paling pas oleh sebagian besar rakyat. Karena itu sangat pas kalau ini dibahasnya di DPR, dan DPR kan sejauh ini memang proporsional terbuka," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Menurutnya, kekinian tak ada intensi untuk mengubah sistem pemilu dari proporsional terbuka ke tertutup.
Ia menilai, kekinian juga semua elemen dari mulai masyarakat, media massa, hasil lembaga survei hingga perkembangan media sosial masih meminta pemilu tetap digelar dengan sistem terbuka.
"Semuanya mayoritas proporsional terbuka. Sehingga menurut kami alangkah bijaknya kalau MK besok tetap mempertahankan proporsional terbuka," tuturnya.
Saat ditanya soal hal apa yang akan dilakukan DPR jika, MK memutuskan sistem pemilu secara tertutup, Habiburokhman hanya mengingatkan soal fungsi DPR RI terutam soal kewenangan.
"Ya, saya hanya mengatakan kita dalam bernegara kan tidak serta merta hanya mengedepankan kewenangan, nanti bisa disebut sewenang-wenang. Kita harus memutus semua yang jadi tanggung jawab kita secara bijaksana," ujarnya.
"Apabila misalnya ada putusan satu lembaga taruh lah pengadilan yang tidak pas, tidak adil bahkan merusak demokrasi lalu menimbulkan masalah serius dalam demokrasi dan kehidupan bernegara kita kan DPR juga punya kewenangan untuk mengatasinya, ada kewenangan budgeting, kewenangan legislatif, ada kewenangan pengawasan. Nah, itu kami akan melakukan semua hal-hal yang dimungkinkan secara UU sesuai dengan kewenangan kami tersebut," sambungnya.
Berita Terkait
-
MK Diperingatkan Soal Kontroversi Sistem Pemilu: Jangan Memutus Proporsional Tertutup, Nanti Indonesia Ribut
-
Bakal Putuskan Sistem Pemilu Proporsional Lusa, Perludem Yakini MK Hanya Atur Batasan
-
Segera Gabung PPP, Sandiaga Uno Besok Teken Komitmen
-
Gerindra Sebut Penentuan Cawapres Tunggu Matangnya Koalisi
-
PKB Sebut akan Evaluasi KKIR yang Tak Kunjung Tentukan Cawapres Prabowo, Gerindra Pilih Tenang sambil Tunggu Koalisi Partainya Matang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN