Suara.com - Kasus mahasiswa mahasiswi kuliah kerja nyara (KKN) yang diusir warga desa kembali terjadi. Kali ini, seorang mahasiswi Universitas Mataram (Unram) berinisial NWAP menjadi bulan-bulanan warga Desa Kayangan, Lombok Utara. Pasalnya, NWAP diketahui memberi pernyataan yang menyinggung warga Desa Kayangan.
Hal ini pun menjadi sorotan publik. Atas perbuatannya, NWAP pun mengungkap permohonan maafnya di media sosial dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah selengkapnya.
1. Unggah video di akun KKN
Pernyataan yang menyinggung warga Desa Kayangan ini bermula ketika NWAP secara sadar mengunggah video soal keluh kesahnya selama menjalani KKN di Lombok Utara. Di dalam video tersebut, NWAP pun menyebutkan bahwa gadis gadis di Desa Kayangan tidak ada yang cantik.
"Kita lagi bikin mie. Belum ada jadi mie kita, tiba tiba ditelepon sama Pak … Hee adek- adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya,” ucap NWAP dalam video yang viral tersebut.
2. Kepala Desa panggil NWAP
Video yang mendadak viral tersebut pun akhirnya diketahui oleh Kepala Desa Kayangan, Edi Kartono. Edi pun menyampaikan bahwa konten video yang dibuat oleh NWAP sudah menyakiti banyak pihak, terutama warga Desa Kayangan atas pernyataannya soal "gadis Desa Kayangan tidak ada yang cantik". Edi pun akhirnya meminta NWAP untuk meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
3. NWAP unggah video permintaan maaf
Setelah mengakui kesalahannya, NWAP pun langsung mengunggah video permintaan maafnya dan mengakui video tersebut dibuatnya secara sadar.
Baca Juga: Sebut Tak Ada yang Cantik di Desa Kayangan, Mahasiswa KKN UNRAM Minta Maaf
"Selamat sore. Saya NWAP, dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut,” ungkap NWAP dalam video tersebut.
4. Diusir warga sekitar
Meskipun sudah meminta maaf, namun warga Desa Kayangan nampaknya tetap tak ingin NWAP berlama-lama melaksanakan KKN di desa mereka. Kasat Reskrim Lombok Utara AKP, I Made Sukadana pun mengungkap warga tetap mengusir NWAP dari desa mereka.
"Iya betul (diusir) karena masyarakat setempat sudah tersinggung karena konten yang dibuat yang bersangkutan NWAP," ungkap Sukadana.
5. NWAP dijemput pulang oleh keluarganya
Demi menjaga keamanan dan ketertiban warga, akhirnya NWAP pun dijemput pulang oleh keluarganya. Kegaduhan yang dibuat oleh NWAP pun dikhawatirkan bisa menimbulkan protes besar dari warga Desa Kayangan.
"Kemarin yang pulang hanya yang membuat konten itu (NWAP). Yang bersangkutan dijemput keluarganya langsung semalam. Agar warga tetap tertib," tutup Sukadana.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Sebut Tak Ada yang Cantik di Desa Kayangan, Mahasiswa KKN UNRAM Minta Maaf
-
Kronologi Mahasiswi di Gowa Dianiaya Driver Ojol, Berawal dari Salah Titik Penjemputan
-
Kapal Mutiara Barat Kehabisan BBM di Perairan Bali, 18 Jam Terombang-ambing
-
Ternyata Salah Paham, Ayah Ini Babak Belur Usai Diduga Hamili Anak Kandungnya
-
Anggota DPR RI Asal Lombok Meninggal Dunia di Makassar
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora
-
Gibran Pakai Sarung Tangan Terbalik saat Hendak Panen Lobster Jadi Sorotan, TNI Turun Tangan