Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengatakan polusi udara yang ada di Jakarta dan sekitarnya bukan karena asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Siti mengatakan hal itu berdasarkan studi yang dilakukan oleh pihaknya dan PLN.
Siti mengatakan, pihaknya mempelajari dengan data satelit sentinel troposferik selama 27 Juli hingga 9 Agustus 2023. Hasilnya, pembuangan PLTU tidak ke arah Jakarta, tetapi ke Selat Sunda, khususnya PLTU Suralaya yang di Cilegon, Banten.
"Sebelumnya, pada tahun 2019 ketika heboh-heboh ini juga ada kami juga lakukan studi. Sama hasilnya, konfirmasi studinya PLN dengan KLHK bahwa dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya itu kurang tepat. Sebab hasil analisis uapnya itu pencemarannya dia bergeraknya tidak ke arah Jakarta," kata Siti usai melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).
Bahkan, Siti mengatakan polusi udara Jakarta tidak terjadi karena PLTU dan PLTU hanya berpengaruh kurang dari 1% terkait polusi di Jakarta. Siti Nurbaya PLN sempat melaporkan beberapa pembangkit listrik diesel kecil yang mengeluarkan asap sisa pembuangan yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya yang perlu dipantau ketat.
Siti menilai penyebab utama polusi udara di Jakarta adalah penggunaan kendaraan yang membludak. Sebab, setidaknya terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor yang mengeluarkan sisa hasil pembakaran tersebut.
Berkenaan dengan itu, berikut profil Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang sebut polusi udara Jakarta bukan karena PLTU.
Rekam Jejak Siti Nurbaya Bakar
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc merupakan sosok kelahiran Jakarta pada 28 Agustus 1956. Siti merupakan sosok beragama Islam yang kini berusia 67 tahun.
Siti Nurbaya menempuh pendidikan di SD Muhammadiyah III Matraman, Jakarta. Kemudian ia mengenyam pendidikan SMP di SMPN 50 Slamet Riyadi, Jakarta, SMAN 8 Bukit Duri, Jakarta, S1 Institut Pertanian Bogor, S2 International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda, dan S3 di Institut Pertanian Bogor dan berkolaborasi dengan Siegen University di Jerman.
Baca Juga: Pernyataan 'Mengejutkan' Menteri LHK soal Polusi Udara Jakarta: Warga Diminta Berkorban
Sebelum menjabat sebagai Menteri LHK, Siti mengemban beberapa jabatan. Jabatan tersebut yakni sebagai Kasubid Analis Statistik di Bappeda Lampung, Kasi Penelitian Disik Bappeda Lampung, Kasi Pengairan Bappeda Lampung, Kabid Penelitian Bappeda Lampung, Wakil Ketua Bappeda Tk. I Pemda Lampung.
Siti juga pernah menjabat Kabiro Perencanaan Depdagri, Tenaga Pengajar Perguruan Tinggi di Lingk. Kopertis Wilayah III di Kopertis Wil III, Sekjen Depdagri, Dewan Komisaris PUSRI, Ketua komite Investasi dan Manajemen Risiko PUSRI, Sekretaris Jenderal DPD RI, dan Ketua DPP Partai NasDem.
Siti Nurbaya juga memperoleh beberapa penghargaan seperti Penghargaan Laporan Akuntansi Standard Tertinggi tahun 2008 hingga 2011 dan Penghargaan WTP Laporan Keuangan sejak 2006 hingga 2011. Selain itu ada Penghargaan Bintang Jasa Utama pada 2011.
Adapun penghargaan lain yakni Bintang Jasa Satya Lencana Wirakarya pada 2004, Satya Lencana Karya Satya XXX tahun 2010, Satya Lencana karya Satya XX tahun 2001, PNS Teladan Nasional 2004, Prestasi Kerja yang Luar Biasa 2004, dan lain sebagainya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Pernyataan 'Mengejutkan' Menteri LHK soal Polusi Udara Jakarta: Warga Diminta Berkorban
-
Pemerintah Disarankan Siapkan Kompensasi untuk Perusahaan Swasta yang Terapkan Imbauan WFH
-
Jangan Hanya ASN, KPAI Minta Anak-anak Belajar dari Rumah saat Kualitas Udara Jakarta Buruk
-
Tasya Kamila Curhat Kena Dampak Parahnya Polusi Udara di Jakarta: Anak Batuk Pilek Sampai Sebulan
-
Daftar Lengkap PLTU di Sekitar Jakarta, Ibu Kota Dikepung Tempat Pembakaran Batu Bara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo