Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengkritisi rencana penerapan kebijakan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH) untuk mengatasi masalah polusi udara dan kemacetan di Ibu Kota. Menurutnya Heru Budi juga harus memikirkan dampak bagi perekonomian jika kebijakan ini diterapkan.
Menurutnya, perekonomian Jakarta sudah mulai tumbuh setelah sempat tumbang karena pandemi Covid-19. Ia menganggap ini merupakan momentum yang perlu dijaga untuk perkembangan Jakarta.
"Dalam konteks WFH, saya setuju. Tapi perlu diperhitungkan, Pemprov DKI perlu menjaga keseimbangan atau pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai bergerak dengan penanganan polusi udara," ujar Gembong kepada wartawan, Kamis (17/8/2023).
Gembong tak ingin nantinya karena kebijakan WFH ini kegiatan ekonomi malah terhambat. Ia pun meminta Heru mencari formulasi kebijakan agar penanganan polusi dan kemacetan berjalan tapi tak berdampak buruk pada perekonomian.
"Cari formulasinya agar terjadi keseimbangan. Prinsipnya jangan WFH membunuh ekonomi yang sudah mulai tumbuh," katanya.
Kebijakan WFH ini diketahui ditujukan untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI. Untuk pegawai swasta, Heru baru menyampaikan imbauan, bukan aturan yang mengikat.
Gembong menilai perusahaan swasta juga harus berpartisipasi mengikuti imbauan itu. Sebab, masalah polusi udara perlu diselesaikan oleh pihak terkait, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah sekitar.
"Makanya harus dilakukan koordinasi. Dalam konteks WFH juga enggak bisa hanya Jakarta tok, penyangga juga, makanya perlu dilakukan koordinasi antar-pemerintah daerah," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!