Suara.com - Mahkamah Konstitusi (MK) kini resmi memperbolehkan kampus jadi wadah kampanye politik dengan catatan meninggalkan atribut-atribut partai.
Sontak, keputusan MK tersebut direspon secara kilat oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang yang menantang ketiga capres Pilpres 2024 berdebat di kampus.
Melki menantang Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto datang ke kampus UI untuk saling berdebat menunjukkan visi dan misi politik mereka.
Lantas, bagaimana respon para capres?
Ketua BEM UI ingin kuliti isi pikiran para Capres
Melki dalam keterangannya, Senin, (21/8/2023) melayangkan tantangan kepada ketiga capres Pilpres 2024 untuk menggelar debat di kampus UI.
Melki ingin menguliti isi pikiran para tokoh politik yang salah satunya sendak dipilih untuk memimpin Indonesia di masa depan.
Bukan melanggengkan kampanye parpol
Diketahui, bahwa tantangan Melki merupakan respon terhadap Amar Putusan MK Nomor 65/PUU-XXI/2023 berisikan revisi Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu.
Baca Juga: Respons Demokrat Soal Wacana Duet Ganjar-Anies
Aturan tersebut memperbolehkan institusi pendidikan untuk menjadi wadah untuk kampanye pemilu dengan syarat harus mendapatkan izin dari penanggung jawab tempat dimaksud dan tak menggunakan atribut kampanye pemilu.
Melki sontak menilai bahwa ada sisi positif aturan tersebut, yakni bahwa aturan itu tak serta merta melanggengkan kampanye parpol di kampus.
Ia menilai aturan tersebut memberi ruang bagi institusi pendidikan untuk mengundang para bakal capres ke kampus tanpa membawa atribut kampanye.
Lebih lanjut, Melki menyampaikan bahwa idenya untuk menantang para capres berdebat di kampus lantaran generasi muda sudah bosan dengan lip service alias janji manis dari para politisi. Melki menilai ajang debat di kampus bisa membuktikan kaliber seorang capres tanpa lip service.
Respon Anies: Siap dan tunggu undangan
Anies Baswedan sontak menerima undangan debat tersebut tanpa basa-basi. Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pada Senin, (21/8/2023) menyampaikan bahwa Anies tak menolak kesempatan untuk membagikan pikirannya termasuk melalui debat politik.
Berita Terkait
-
Ditantang BEM UI Berdebat, Gerindra: Prabowo Siap, Kita Timnya Juga Siap Ikut!
-
Muncul Duet Ganjar-Anies, Pengamat Sebut Bentuk Ketakutan PDIP Terhadap Prabowo Subianto
-
Respons Demokrat Soal Wacana Duet Ganjar-Anies
-
Membaca Manuver PDIP Ingin Duetkan Ganjar-Anies, Seberapa Kuat Tumbangkan Prabowo?
-
Gerindra Suruh PDIP Evaluasi Internal Gegara Budiman Sudjatmiko Malah Dukung Capres Prabowo
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar