Suara.com - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengaku kecewa Mahkamah Agung (MA) hanya menjatuhkan vonis ringan terhadap dua orang polisi terkait insiden berdarah yang membuat 135 nyawa melayang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Tim Gabungan Aremania (TGA), Anjar Nawan. Dia mengatakan pihak keluarga korban Kanjuruhan menyambut putusan kasasi MA itu tanpa suka cita.
"Intinya kalau saya dengar suara dari para keluarga korban, mereka menyambut putusan itu tidak begitu bersuka cita ya. Dalam artian kan pasti ada kekecewaan itu," kata Anjar kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).
Sebab hukuman 2 tahun penjara dan 2,5 tahun penjara terhadap keduanya tidak sebanding dengan ratusan orang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan. Meski begitu, Anjar tetap mengapresiasi putusan tersebut.
"Menurut saya masih perlu diapresiasi upaya dari hakim agung di Republik Indonesia ini yang mencoba menghadirkan rasa keadilan," katanya.
Anjar turut menyorot tuntutan ringan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) terhadap dua orang polisi itu. Oleh sebab itu, Anjar dan pihaknya mengaku tidak kaget vonis kasasi yang dijatuhkan MA begitu ringan.
"Ya kalau memang berani harusnya putus maksimal aja, ngapain cuma putus 2 tahun kalau kita melihat dampak dan akibat dari kejadian itu," ucap Anjar.
Selain itu, Anjar mendesak supaya Polri segera menggelar sidang etik bagi tiga polisi terdakwa kasus Tragedi Kanjuruhan.
"Kalau ancaman hukumannya nanti PTDH ya harus PTDH karena sudah inkrah putusannya kan, putusan MA sudah tingkat terakhir," lanjutnya.
Baca Juga: Kritik Vonis Ringan Dua Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, YLBHI: Tidak Adil untuk 135 Korban
Vonis Dibatalkan MA
Sebagaimana diketahui, MA membatalkan vonis bebas dua orang polisi terdakwa kasus Tragedi Kanjuruhan yakni mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.
Majelis hakim menyatakan keduanya bersalah dalam kasus tersebut. Dilansir dari situs resmi MA, Wahyu dijatuhi hukuman penjara selama 2,5 tahun.
"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan," demikian bunyi amar putusan kasasi MA dikutip Kamis (24/8/2023).
Sementara, Bambang dihukum lebih ringan yaitu 2 tahun penjara.
"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Bambang Sidik Achmadi oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun," jelas putusan MA.
Berita Terkait
-
Kritik Vonis Ringan Dua Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, YLBHI: Tidak Adil untuk 135 Korban
-
Lika-liku Nasib 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan: Sempat Bebas, Kini Dibui 2 Tahun
-
Profil 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan, Harus Terima Nasib Vonis Bebasnya Dibatalkan MA
-
TOK! Vonis Bebas Dibatalkan MA, 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Tetap Dihukum Penjara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal