Bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo menjadi sorotan setelah ia masuk ke dalam tayangan Azan salah satu stasiun TV swasta milik Hary Tanoesoedibjo. Kemunculannya pada tayangan tersebut kemudian menuai pro dan kontra dari berbagai pihak karena dinilai mempertontonkan politik identitas.
Dalam tayangan tersebut, terlihat video adzan maghrib dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Lalu, Ganjar muncul menyambut para jemaah yang hendak melaksanakan salat.
Ganjar Pranowo terlihat mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung batik. Ia menyalami dan mempersilahkan jemaah yang datang untuk masuk ke dalam masjid.
Ganjar juga muncul pada saat sedang melakukan wudhu. Dalam tayangan tersebut, Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.
Ditegur PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut memberikan komentarnya terhadap tayangan tersebut. PKB menilai munculnya gambar Ganjar Pranowo dalam TV tersebut sebagai sebuah pencitraan.
Namun demikian, Waketum PKB, Jazilul Fawaid menilai hal yang baik apabila Ganjar tampil di video adzan. Ia juga mengaku senang apabila Ganjar menjadi imam shalat.
“Bagus, bagus kami senang saja terlebih kalau dia jadi imam salat dan fasih membaca surat Al-Fatihah, akan kami sahut dengan Amin yang keras,” tuturnya.
Jazilul menyebut bahwa ‘amin’ yang ia maksud yaitu kata yang diucapkan setelah membaca Al-Fatihah.
Baca Juga: Perusahaan TV Milik Hary Tanoe Tayangkan Ganjar saat Adzan, Kampanye Pro-PDIP?
Lebih lanjut, Jazilul juga memberikan kesempatan kepada Bawaslu untuk mendalami video adzan yang menampilkan gambar Ganjar tersebut. Tentu saja ia berharap pengkajian yang dilakukan bisa objektif.
Stasiun TV Ditegur KPI
Atas kejadian tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) buka suara dan meminta pihak stasiun TV untuk memberikan klarifikasi.
Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Aliyah, menyebut bahwa pihaknya telah mengirimkan surat ke stasiun TV tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menanyakan kesediaan waktu pihak stasiun TV untuk memberikan klarifikasi.
Aliyah juga masih belum bisa memastikan potensi pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun TV tersebut.
Klarifikasi PDIP
PDIP juga turut memberikan klarifikasinya terkait dengan tayangan adzan yang menampilkan Ganjar. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ganjar Pranowo merupakan sosok yang sopan dan juga religius.
Menurutnya, kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut bukanlah sebuah politik identitas dan tidak dibuat-buat.
MUI Tak Masalah
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut merupakan hal yang bagus. Ia menyebut, tayangan itu berisikan dengan muatan dakwah karena mengajak masyarakat untuk melaksanakan ibadah.
Tindakan Ganjar tersebut, lanjutnya, adalah hal yang boleh saja dilakukan. Ia menilai, dampak dari tayangan tersebut akan sangat besar untuk kehidupan keagamaan umat Muslim.
Anwar juga mempersilahkan bakal calon presiden lainnya untuk mengikuti jejak Ganjar tampil dalam tayangan adzan televisi.
Tanggapan Anies-Cak Imin
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memilih untuk tidak memberikan banyak komentar terhadap tayangan tersebut.
Cak Imin menyebut tugas KPI dan juga Bawaslu yang berhak memberikan komentar terkait dengan tayangan tersebut.
Tidak jauh berbeda dengan tanggapan Cak Imin, capres usungan Partai NasDem Anies Baswedan juga enggan memberikan banyak komentar tentang hal tersebut.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Perusahaan TV Milik Hary Tanoe Tayangkan Ganjar saat Adzan, Kampanye Pro-PDIP?
-
Heboh Dukungan Legenda Persib untuk Ganjar Pranowo, Ketua PDIP Jabar Klaim Seperti Ini
-
Sebut Eks Wakapolri Gatot Eddy Bakal Menangkan Ganjar, Hasto PDIP Sindir Tim Kampanye Capres Lain Dibentuk Pakai Bujukan
-
Momen Sujud Ganjar Pranowo Saat Tayangan Azan di TV Jadi Sorotan, Hidung Tak Sentuh Lantai
-
Bantah Politik Identitas, PDIP soal Ganjar jadi Model Iklan Azan Magrib di TV: Ajakan yang Baik
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!