Suara.com - Bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengklaim dua bakal caleg dari partainya yang merupakan mantan napi korupsi sudah dicoret dari pendaftaran caleg. Lantas, siapa 2 caleg Gerindra dicoret Prabowo?
Prabowo menilai dua bacaleg yang merupakan mantan napi korupsi tersebut bisa lolos sebab ada kelalaian pada proses verifikasi. Namun ia mengklaim bahwa kedua bacaleg tersebut sudah digugurkan pendaftarannya setelah diketahui mereka merupakan mantan napi koruptor.
Pengakuan Prabowo ini disampaikan dalam "Bacapres Bicara Gagasan, Mata Najwa" yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (19/9/2023). Acara tersebut dihadiri Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Saat Prabowo ditanya terkait hukuman yang pantas untuk para koruptor, ia menyatakan hukuman yang saat ini berjalan sudah sesuai. Hanya perlu diperkuat implementasi dan upaya preventif secara sistemik saja.
Dirinya menyebutkan sejumlah orang mungkin menganggap hukuman mati adalah hukuman yang pantas bagi seorang koruptor. Namun, seperti contoh di China bahwa hukuman tersebut terbukti tidak cukup membuat para koruptor jera di sana.
2 Caleg Gerindra dicoret Prabowo
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyampaikan daftar 52 bakal calon legislatif (bacaleg) yang merupakan mantan napi korupsi. Dari 67 bakal caleg DPR dan 15 bakal caleg DPD itu, terdapat dua di antaranya merupakan kader dari Partai Gerindra yaitu Syaifur Rahman Dapil Jawa Timur IV dan Amry Dapil Sulawesi Selatan II.
Syaifur Rahman pernah terjerat kasus penyelewengan dana atas Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) di PT Garam (Persero) pada tahun 2008-2012.
Perusahaan Syaifur menerima kucuran dana sebesar Rp 1,7 miliar yang seharusnya diperuntukan bagi petani garam. Sementara Amry pernah divonis 1 tahun 3 bulan atas kasus korupsi proyek lapis aspal beton di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bontobahari.
Baca Juga: Soal Kemungkinan SBY Ditunjuk Ketua Tim Pemenangan, Prabowo Subianto: Ngarang Aja, Beliau Senior
Mengingat klaim Prabowo yang akan mencoret dua bacaleg mantan napi korupsi, ternyata dua nama diatas masih tertulis di dapil mereka masing-masing. Syaifur Rahman merupakan caleg Gerindra dari Dapil Jawa Timur IV yang berada di nomor urut 4.
Begitu juga dengan Amry yang berada di nomor urut 4 dari Dapil Sulawesi Selatan II. Klaim Prabowo tersebut baru akan terbukti jika nama Syaifur dan Amry tidak ada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Daftar Caleg Tetap (DCT) pada periode 24 September hingga 3 Oktober 2023 mendatang.
Itulah jawaban dan penjelasan tentang siapa caleg Gerindra dicoret Prabowo karena merupakan mantan napi korupsi.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Soal Kemungkinan SBY Ditunjuk Ketua Tim Pemenangan, Prabowo Subianto: Ngarang Aja, Beliau Senior
-
Respons Erick Thohir Soal Survei Dirinya Peringkat Pertama Bacawapres Prabowo: Justru Jadi Beban Saya
-
Tiga Bacapres Spill Gagasan di UGM, Anies dan Ganjar Pulang Kampus hingga Prabowo Anggap Semua Sahabat
-
Prabowo Segan Masukkan Nama SBY Ke Tim Pemenangan: Yang Benar Saja, Senior!
-
Pengamat Ini Sebut Empat Faktor Potensi Erick Thohir Bisa Menjadi Bakal Cawapres Prabowo
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?
-
Curhat Wakil Ketua DPRD Jabar, Tunjangan Rp71 Juta Tak Cukup Beli Rumah
-
Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?