Suara.com - Kalender Jawa merupakan kalender yang masih digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menandai hari-hari tertentu. Lantas, tanggal 25 September 2023, hari ini Senin apa?
Jika kamu ingin tahu, kamu bisa melihat sendiri ke kalender yang mencantumkan hari pasaran di bawah tanggal. Biasanya kalender nasional yang mencantumkan hari pasaran dan juga tanggal dalam kalender Jawa.
Misalnya tanggal 1 September 2023, merupakan hari Jum'at di mana dalam Kalender Jawa, hari Jum'at yang sama bertanggal 14 Kliwon. Artinya, hari Jum'at tersebut merupakan hari Jum'at Kliwon.
Bagi masyarakat Jawa, hari pasaran memiliki makna tertentu. Masyarakat Jawa bahkan percaya pada hari-hari pasaran kita harus menghindari hal-hal tertentu supaya terhindar dari kesialan. Maka, ada baiknya untuk memahami filosofi dari Kalender Jawa ini untuk berjaga-jaga.
Sementara itu, kamu mungkin sudah penasaran hari ini senin apa. Sekarang merupakan hari Senin tanggal 25 September 2023 berdasarkan kalender nasional, tetapi dalam Kalander Jawa, merupakan tanggal 9 Wage. Jadi, sekarang merupakan hari senin Wage.
Kalender Jawa
Penting untuk memahami Kalender Jawa terlebih dahulu supaya bisa memahami makna yang terkandung di dalamnya. Bagi masyarakat Jawa, Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan tradisional yang memiliki nama dan siklus berbeda dari kalender masehi.
Kalander Jawa digunakan oleh masyarakat Jawa untuk keperluan sehari-hari, termasuk menghitung waktu terbaik untuk bercocok tanam, melaksanakan upacara penting seperti upacara pernikahan, membangun rumah, berdagang, dan lain sebagainya.
Struktur Kalender Jawa terdiri atas tahun, bulan, dan pasaran. Tahun dalam kalender Jawa memiliki siklus 12 tahun dan disebut Wuku. Setiap wuku memiliki nama yang dihubungkan dengan unsur alam.
Baca Juga: Hasil Tes Kecocokan Pasangan Prabowo-Ganjar Pakai Perhitungan Weton Jawa
Sedangkan bulan dalam Kalender Jawa disebut dengan sasi terdiri atas 29 atau 30 hari. Tiap bulan memiliki nama khusus yang identik dengan aktifitas petanian seperti sura, sapar, mulud, bakda mulud, jumadil awal, jumadil akhir, rejeb, ruwah, pasa, sawal, sela, besar.
Penamaan ini juga dipengaruhi oleh tradisi Islam. Hal ini terjadi karena penanggalan Jawa juga mengalami akulturasi dengan kalender Islam sejak tahun 1625 M, ketika Sultan Agung Anyokrokusumo yang menyebarkan Islam di pulau Jawa mengeluarkan dekrit untuk mengganti penanggalan Saka.
Sedangkan mengenai hari, kalender Jawa mengenal istilah pasaran yang memiliki siklus 5 hari saja atau disebut Pancawara. Nama-nama pasaran itu antara lain wage, kliwon, legi, pahing, dan Pon.
Weton Baik-Buruk Senin Wage
Setelah mengetahui hari ini senin apa, kita dapat mempelajari weton baik buruk Senin Wage. Jika kamu mencari tahu persoalan rejeki Senin Wage, kamu tidak perlu khawatir.
Senin wage memiliki peruntungan rezeki yang bagus, tetapi tidak berarti dalam kondisi yang sama. Sehingga, bagi siapa saja yang lahir di hari Senin Wage atau membuka usaha di hari Senin Wage, harus memiliki kepandaian dan kecermatan dalam mengatur keuangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045