Suara.com - Israel resmi mendeklarasikan perang melawan kelompok Hamas yang berbasis di Gaza, Palestina. Pengumuman itu menyusul meletusnya konflik bersenjata di sejumlah wilayah selatan Israel.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (9/10/2023), deklarasi perang tersebut ditetapkan setelah serangan mendadak sayap bersenjata Hamas, yakni Brigade Al Qassam, sejak Sabtu akhir pekan lalu.
Sementara Minggu (8/10), kelompok bersenjata Islam Syiah berbasis di Lebanon, Hezbollah, melancarkan serangan mortir ke Shebaa Farms yang diduduki Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas.
Sebagai tanggapan, Israel mengklaim telah membalas dengan tembakan artileri. Eskalasi konflik ini semakin memicu spekulasi bahwa Israel akan melakukan invasi darat ke Gaza.
Hal ini diperkuat dengan ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengancam akan mengubah enklave Palestina yang sedang terkepung tersebut menjadi "pulau terpencil".
Sedangkan berdasarkan data terbaru, korban jiwa akibat konflik ini mencapai 370 orang Palestina, menurut laporan pejabat kesehatan; serta setidaknya 600 orang Israel, sesuai dengan laporan media.
"Serangan kami adalah respons atas kebrutalan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina," demikian pernyataan sikap Hamas.
Hamas menegaskan, serangan mereka juga sebagai jawaban atas serangan kejam Israel terhadap desa-desa di Palestina dan penyerbuan ke Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Baru Dua Hari Perang, 1.000 Lebih Warga Israel-Palestina Tewas Jadi Korban
Berita Terkait
-
Baru Dua Hari Perang, 1.000 Lebih Warga Israel-Palestina Tewas Jadi Korban
-
Ngeri! Kilatan Misil Berseliweran Di Langit Gaza, AS Ikut Campur Kirim Kapal Perang Ke Israel
-
Dihujani Puluhan Roket, Kondisi di Jalur Gaza Kian Mencekam
-
Pemerintah Thailand Minta Hamas Bebaskan 11 Warganya yang Ditawan
-
Ketum PAN Mengutuk Keras Serangan Militer Israel ke RS Indonesia di Jalur Gaza
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO