Suara.com - Tiga warga negara Indonesia (WNI) memutuskan untuk tetap bertahan di Gaza, sementara tujuh lainnya dievakuasi seiring dibukanya penyeberangan Rafah ke Mesir pada hari Rabu (1/11/2023) kemarin.
Disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, evakuasi WNI mungkin akan dilakukan hari ini, dengan tetap memantau situasi dan perkembangan di lapangan.
Merujuk pada data Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat 10 WNI di Gaza, di mana tiga di antaranya merupakan relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa dari 10 orang tersebut, hanya tujuh yang akan dievakuasi.
"Tiga [relawan] menetap. Sifatnya volunteer, kami tidak memaksa karena pilihan kembali ke pribadi masing-masing. Mereka memilih bertugas di Rumah Sakit Indonesia," kata Judha dikutip pada kamis (2/11/2023).
“Kami tidak mungkin menggerakkan warga negara kita kalau kondisinya tidak aman. Karena situasi di lapangan sangat dinamis jadi upaya ini memerlukan kerja sama dan komunikasi dari berbagai pihak,” sambung dia.
Pemerintah juga mencatat beberapa WNI lain yang melakukan evakuasi mandiri menggunakan penerbangan komersial.
Sebelumnya, Menlu Retno menyampaikan bahwa evakuasi WNI dari Jalur Gaza berpotensi dilakukan hari ini. Ia menjelaskan bahwa telah terjadi komunikasi dengan pihak-pihak terkait di Gaza dan mendapatkan informasi bahwa kemungkinan evakuasi, namun dengan penekanan bahwa ini masih dalam kemungkinan.
Saat ini, tim dari Kairo telah bergerak menuju Rafah setelah perbatasan dibuka. Menlu Retno mengungkapkan bahwa ia akan memantau pergerakan tim dari Kairo ke perbatasan tersebut.
Perbatasan Rafah pertama kali dibuka hari ini untuk proses evakuasi warga negara asing, warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda, dan warga Palestina yang mengalami luka.
Baca Juga: 31 Produk Make Up dan Kosmetik yang Pro Israel, Terancam Diboikot!
Berdasarkan laporan dari media Timur Tengah Al Jazeera, setidaknya 500 orang akan dievakuasi ke Mesir dari Gaza. Meskipun demikian, belum ada informasi mengenai berapa lama perbatasan ini akan tetap terbuka untuk proses evakuasi.
Berita Terkait
-
Kecewa Genosida Israel Di Palestina, Direktur HAM PBB Mundur Setelah 32 Tahun Bekerja
-
Mengenal Houthi yang Ikut Serang Israel dan Bedanya dengan Tentara Yaman
-
Makna From the River to The Sea, Slogan Palestina Melawan Penjajahan Israel yang Terus Dikumandangkan
-
31 Produk Make Up dan Kosmetik yang Pro Israel, Terancam Diboikot!
-
Cerita Relawan Indonesia di Gaza: Dentuman Bom Setiap Hari hingga Berlindung di Bawah Tanah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun