Suara.com - Perseteruan antara Hizbullah dan Israel semakin memanas di wilayah perbatasan Lebanon-Israel. Hizbullah melakukan penyerangan ke dua pos infanteri sehingga membuat beberapa anggota militer Israel terluka.
Ketegangan semakin berlanjut ketika Israel menegaskan tidak akan melakukan gencatan senjata. Hizbullah bahkan sempat mengancam akan melepas rudal baru yang diber nama Burkam.
Pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah mengaku jika akan menggunalan rudal Burkam untuk pertama kalinya. Lantas siapa Hizbullah? Simak ulasannya berikut ini.
Semenjak Hizbullah turut serta dalam membantu Hamas, namanya menjadi sorotan media dan membuat publik penasaran siapa Hizbullah sebenarnya.
Hizbullah adalah sebuah partai politik Islam Syiah sekaligus kelompok bersenjata di Lebanon yang dipimpin oleh Hassan Nasrallah.
Menurut informasi yang dihimpun, Hizbullah sendiri muncul sebagai kekuatan yang mendukung kelompok Syiah yang asal muasalnya sulit dipastikan.
Namun, informasi yang beredar menyebut jika akar ideologisnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Eksistensi Hizbullah tak terlepas dari bantuan militer Iran pada tahun 1980-an ketika Israel menduduki Lebanon.
Pada tahun Pada 1985, Hizbullah mengeluarkan sebuah "surat terbuka" yang isinya mengidentifikasi bahwa AS dan Uni Soviet adalah musuh utama Islam.
Setelah Israel menarik diri dari Lebanon pada tahun 2000, Hizbullah semakin melebarkan sayap militernya.
Baca Juga: Profil Megan Rice, TikToker Amerika Mualaf Berkat Keteguhan Warga Palestina
Semakin berjaya, Hizbullah juga memperoleh hak veto di kabinet dan menjadi perantara kekuasan dalam sistem politik di Lebanon.
Bahkan, eksistensi dari kekuatan militer dan politik Hizbullah telah berhasil membangun reputasi kelompok ini sehingga sering disebut sebagai “negara di dalam negara”.
Disebut demikian karena pergerakan Hizbullah mampu menyaingi lembaga-lembaga pemerintahan sehingga tak jarang mendapat kritik keras dari pesaingnya.
Kendati kelompok ini sangat populer di kalangan komunitas Syiah, beberapa warga Lebanon menganggap jika Hizbullah juga menjadi ancaman dalam stabilitas negara.
Kelompok bersenjata ini disebut sebagai organisasi teroris oleh beberapa begara barat, Israel, beberapa negara Teluk Arab, dan Liga Arab (AL).
Berstatus sebagai sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, Hizbullah mengirim bantuan militer untuk membantu Assad selama konflik saudara yang dimulai pada tahun 2011.
Berita Terkait
-
Wawancara Terakhir Dokter Hammam Alloh Sebelum Meninggal di Gaza: Kalau Saya Pergi Siapa yang Rawat Pasien?
-
Diawasi Drone Israel, Muhammad Husein Tinggalkan Gaza Naik Mobil Berbahan Bakar Minyak Goreng
-
Profil Megan Rice, TikToker Amerika Mualaf Berkat Keteguhan Warga Palestina
-
Potret Pilu RS Indonesia di Gaza: Pasien Bocor Kepala Operasi di Koridor, Dibantu Pakai Lampu HP
-
Viral Barista Starbucks Bocorkan Resep Rahasia Sebelum Berhenti Kerja, Aksi Boikot?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta