Suara.com - Platform omnichannel OCA Indonesia (OCA) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan program baru bertajuk “Partnership”.
Program Partnership ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kemitraan berbasis teknologi Communications Platform as a
Service (CPaaS) dalam upaya mendorong kolaborasi guna meningkatkan daya saing dan keuntungan bisnis bagi partner lama maupun partner baru OCA.
“Telkom tidak mau tertinggal dengan peluang bisnis CPaaS. Program Partnership dari OCA menjadi solusi bagi berbagai perusahaan untuk berkolaborasi sehingga mampu meraih pasar CPaaS yang sebesar- besarnya,” ungkap Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid.
OCA sebagai platform omnichannel yang mengusung teknologi CPaaS memungkinkan pengembangan strategi komunikasi penggunanya agar dapat diprogram menjadi mudah.
Komunikasi omnichannel merupakan strategi bisnis terbaik saat ini karena dapat menjangkau pelanggan lebih cepat dan tepat. Pasar CPaaS sendiri diproyeksikan tumbuh dari USD11,04 miliar pada tahun 2022 menjadi USD62,54 miliar pada tahun 2029.
Terdapat tiga program utama yang dapat dipilih pada program Partnership OCA. Pertama, White Label, yaitu program yang memungkinkan mitra OCA memiliki lisensi untuk menjual kembali produk dan layanan OCA.
Selain itu, para mitra juga dapat menyesuaikan produk dan layanan OCA dengan branding bisnis yang selama ini telah dibangun oleh setiap mitra. Program White Label OCA menjadi cara ampuh bagi mitra untuk memiliki teknologi serupa yang digunakan OCA tanpa harus membangunnya dari awal. Melalui program ini, mitra berpotensi mendapatkan pelanggan baru dengan menawarkan teknologi terkini dan tetap menggunakan mereknya sendiri.
Kedua, Reseller, yaitu program yang memungkinkan mitra OCA untuk mendapatkan harga khusus sehingga mitra dapat menjual kembali produk OCA. Mitra akan memperoleh keuntungan dari selisih harga penjualan, serta mendapat dukungan khusus dari tim sales OCA yang membantu berjualan kepada client dari mitra.
Ketiga, Innovations Partners, yaitu program yang memperkaya kapabilitas layanan dan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh mitra OCA. Program kolaborasi ini menjadi solusi untuk mempercepat pengembangan layanan dan menambah nilai jual kepada pelanggan.
Program Partnership OCA yang tersedia dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis mitra.
Untuk bergabung dengan program Partnership OCA, calon mitra cukup masuk ke halaman https://ocaindonesia.co.id/partnership/ dan mengisi data-data yang diperlukan. Setelah mendaftar, representatif OCA akan menghubungi calon mitra untuk mendiskusikan program Partnership mana yang diinginkan dan dibutuhkan.
Setelah bergabung dengan Program Partnership OCA, seluruh mitra juga akan mendapatkan keuntungan berupa pelatihan lengkap yang meliputi pembelajaran product knowledge, dukungan teknis melalui onboarding training, harga spesial, hingga menambahkan layanan komunikasi omnichannel guna memperkuat layanan bisnis mitra. Melalui pelatihan ini, seluruh mitra akan semakin terbantu dalam menjalankan bisnisnya, memperluas pasar dengan menjangkau pasar baru, serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen.
“Kami optimis program Partnership OCA dapat memberikan dampak positif bagi para mitranya. Dengan begitu, mitra bisa lebih kompetitif di market, lebih banyak kolaborasi, dan mendapat peluang lebih melalui inovasi mereka bersama OCA,” ucap Tribe Leader Enterprise & Wholesale Digitalization Telkom, Ahmad Rosadi Djarkasih.
OCA merupakan salah satu platform omnichannel unggulan di Indonesia yang dimiliki oleh Telkom. Hingga saat ini, layanan omnichannel terbaik dari OCA sudah digunakan oleh lebih dari 16 ribu pengguna. Tidak hanya OCA, Leap-Telkom Digital (Leap) juga memayungi berbagai produk dan layanan digital lain dari Telkom yang dapat dilihat melalui tautan https://leap.digitalbisa.id/#products.vias.
Berita Terkait
-
Yayasan AHM Bagikan Dua Program Beasiswa Menarik, SFL dan KOLABERAKSI
-
Bersama Ganjar, Mahfud MD Akui Bakal Teruskan Program-Program Jokowi yang Dianggap Bagus
-
Gerakan Nasional BBI-BBWI Sukses Ajak UKM Naik Kelas melalui Harvesting Day
-
Platform Ini Permudah Akses Layanan Kesehatan Homecare
-
Ajak Generasi Muda Bangun Masa Depan Berkelanjutan, Telkom Kembali Selenggarakan Innovillage
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka