Namun, ia menyebut, masih ada platform media raksasa yang belum menyetujui adanya regulasi Publisher Right. Padahal, platform yang dimaksudkannya, menjadi salah satu jalur utama bagi pendistribusian produk-produk media di Indonesia.
Apabila platform media raksasa itu tetap menolak, maka akan mengubah model bisnis hingga pendistribusian dari pihak publisher.
Kondisi tersebut mendorong media-media nasional harus membangun sendiri jalur pendistribusian produk-produk jurnalistiknya.
Menurutnya, dalam posisi tersebut, membangun audiens secara nyata menjadi hal penting, bukan hanya untuk media berskala nasional, tetapi juga media-media lokal.
"Nah, ini menarik, kalau sudah membangun sendiri distribusinya, mau nggak mau kita harus betul-betul memiliki audiens yang real, harus memiliki pasar market atau pembaca yang sangat dekat dengan kita, yang kira-kira butuh dan kita melayani mereka. Ini pentingnya audiens terlepas dari Publisher Right ini diterima atau tidak," jelasnya.
2. Hilangnya Cookies dalam Website
Suwarjono mengungkap, cookies akan dihilangkan di hampir seluruh platform media sosial ataupun yang menunjang akses internet.
Sebagai informasi, cookies merupakan kumpulan data yang diterima oleh komputer dari sebuah situs. Cookies akan menyimpan data dan mengirimkan kembali apabila kita mengunjungi situs yang sama.
Semisal cookies dihilangkan, maka langkah yang harus dilakukan selanjutnya ialah membangun first party data atau data pengunjung website yang dimiliki perusahaan sendiri.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Pentingnya Melayani Audiens Bagi Media Lokal
Contoh paling mudah dari first party data ialah ketika Anda mengunjungi website Suara.com, lalu diminta untuk memasukan email atau username.
Menurut Suwarjono, first party data itu menjadi penting untuk membangun pasar sendiri.
"Ini pentingnya, orang atau pembaca atau audiens kita mau login pasti dia hanya login ke media-media yang dia sukai yang dekat dengan dia atau yang dia butuhkan ini juga makin penting kita memiliki audiens sendiri, pembaca sendiri," ungkapnya.
"Jadi, membangun fisrt party data saya kira salah satu kuncinya adalah membangun audiens," sambungnya.
3. Pesatnya Perkembangan Media Sosial
Cepatnya perkembangan media sosial membuat lanskap media pun ikut berubah. Masyarakat kini lebih gemar membaca berita atau mendapatkan informasi dari berbagai platform media sosial yang populer di Indonesia, semisal saja Instagram, TikTok, X hingga YouTube.
Berita Terkait
- 
            
              Profil Pendiri Friendster, Media Sosial Legendaris Tahun 2000-an
 - 
            
              Begini Doa Anies Usai Dapat Ancaman Penembakan di Media Sosial
 - 
            
              SEC Klarifikasi Persetujuan ETF Bitcoin Spot yang Tersebar di Media Sosial
 - 
            
              Publisher Right Didesak Disahkan, Wamenkominfo: Kita Berpacu dengan Teknologi
 - 
            
              AMSI Desak Presiden Segera Sahkan Publisher Right Sebelum Kehilangan Relevansi
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Tak Masalah Bayar Cicilan Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun: Saya Ambil Alih, Gak Perlu Ribut!
 - 
            
              Kades 'Geruduk' DPR, Minta Dilibatkan Ikut Kelola MBG ke Dasco
 - 
            
              Gubernur Riau Terjaring OTT, Begini Reaksi Ketua DPR Puan Maharani
 - 
            
              Kritik Rezim Prabowo, Mantan Jaksa Agung Bongkar Manuver Politik Muluskan Gelar Pahlawan Soeharto
 - 
            
              Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
 - 
            
              Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
 - 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!