Suara.com - Sungguh mengkawatirkan. Ternyata masyarakat Indonesia tidak tertarik dengan penyampaian visi misi saat ada kampanye pemilu. Mayoritas, pemilih lebih
Politik uang masih menjadi potret muram pemilu di Indonesia. “Kajian KPK menemukan ada 6 faktor penting yang mempengaruhi pemenangan pemilu dan pilkada. Dari 6 faktor itu, ternyata (urutan tertinggi) 95,5% faktor pemenangan pemilu karena kekuatan uang,” ujar Amir Arief, Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi dalam diskusi bedah buku Personal Branding for Politician di Auditorium RRI Jakarta, pekan ini.
Amir menambahkan, bahwa dari 6 urutan tersebut, urutan bawah yaitu urutan ke-5 sebesar 47% adalah visi-misi partai. Artinya, masyarakat kita jauh lebih tertarik uang ketimbang visi-misi partai. “Ini adalah kerja berat partai, karena masyarakat kita tak tertarik dengan visi-misi partai,”
Itulah sebabnya KPK berupaya mencegah korupsi di sektor politik dengan mengusung program, “Politik Cerdas Berintegritas” sejak tahun 2019.
Senada dengan Amir, penulis buku Personal Branding for Politician sekaligus Pakar Marketing Yuswohady menyarankan calon presiden maupun calon anggota legislatif melakukan pendekatan pemasaran strategis (strategic marketing) dalam mendulang suara, bukan dengan praktik politik uang.
Dengan pendekatan itu maka para kandidat capres/cawapres, caleg, dan cagub/cabup, cawalkot harus menekankan pada keunggulan kompetitif (competitive advantages) dari politisi. Yaitu mengutamakan kekuatan kompetensi, karakter, visi-misi-program yang diusung oleh kandidat.
Penulis lebih dari 70 buku tentang pemasaran ini menyebut buku ini semacam ajakan bertindak atau “call to action” kepada para politisi baik di eksekutif, legislatif dan yudikatif. Yang berada di pusat dan daerah untuk meninggalkan politik uang dan menggunakan cara-cara yang beradab untuk memenangkan kontestasi pemilu .
Bedah buku ini diselenggarakan di Auditorium Jusuf Ronodipuro, RRI Jakarta yang dihadiri para politisi, konsultan politik, praktisi media publik, pakar/pengamat media diantaranya Andi Arief (politisi Partai Demokrat), Amir Arief (Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK), Janoe Arijanto (Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, PPPI), Agus Sudibyo (pakar komunikasi sekaligus Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI), Sunarto Ciptoharjono (Ketua Asosiasi KETUA Umum Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia, AROPI) dan Hery Trianto (Direktur Harian Bisnis Indonesia).
Personal Branding for Plotician adalah buku terbaru yang ditulis oleh Yuswohady bersama Farid Fatahillah, Bagus Zidni dan Oktariani. Buku ini diharapkan menjadi kendaraan edukasi bagi politisi untuk menjalankan kontestasi politik yang lebih beradab.
Buku setebal 457 halaman ini, mengupas secara komprehensif strategi memenangkan pemilu, pilpres hingga pilkada dengan pendekatan personal branding. Buku ini juga dilengkapi studi kasus personal branding para politisi yang memperkaya perspektif bagi pembaca.
Berita Terkait
-
Peluncuran Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut, Melihat Dinamika Kemajuan dan Persoalan Bangsa
-
Buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati: Angkat Isu Berat yang Dikemas Secara Ringan
-
Buku "Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia" Terbit dalam Bahasa Jepang, Perkokoh Fondasi Kerja Sama Kedua Negara
-
Ungkap Sejarah Perjalanan Perusahaan selama 123 Tahun, Pegadaian Luncurkan Buku "Van Leening, When History Begin"
-
Aktivis Andi Arief Bongkar Rahasia Kemenangan Para Capres Hingga Caleg, Ini Rahasianya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat