Suara.com - Caleg DPR-RI PDIP Dapil 1 Kalimantan Barat, Cornelis, dilaporkan ke Bawaslu oleh Advokat LISAN usai sebut Calon Presiden Prabowo Subianto seperti babi.
Sebelumnya viral video di media sosial usai diunggah oleh akun TikTok @sayapkanan05 pada Minggu (11/02/2024).
Lewat unggahan yang dibagikan, terlihat Cornelis tampak memberikan sindiran keras kepada Prabowo Subianto yang merupakan capres paslon nomor urut 02.
“Jalannya terpincang-pincang. Tidak beristri karena penisnya sudah dipotong. Siapa yang potongnya? Fretilin,” ujar Cornelis yang disambut tawa para hadirin yang tampak menggunakan baju berwarna merah.
Tak hanya itu, tanpa ragu Cornelis tampak menyebutkan bahwa Prabowo mirip seekor babi.
“Jadi bijinya udah diambil, makanya dia (prabowo) gemuk mirip babi yang sudah disunat. Tahu kalian babi yang sudah disunat? Itulah dia,” tambah Cornelis.
Menanggapi viralnya video tersebut, melalui akun Instagram pribadinya Advokat LISAN mengakui telah melaporkan Cornelis ke BAWASLU.
“Advokat LISAN melaporkan Cornelis seorang politikus PDIP yang menghina calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan kata-kata kasar,” tulis akun @lingkarnusantaraofficial.
Saat dikonfirmasi, Komisioner Bawaslu Kalbar, Faisal Riza mengakui benar bahwa kasus tersebut telah dilaporkan.
Baca Juga: Prabowo Gibran Paling Banyak Diserang Hoax, Nusron Wahid: Alhamdulilah Masyarakat Sudah Cerdas
“Sudah dilaporkan ke Bawaslu RI oleh kelompok lain kita tunggu saja ya,” ujar Faisal saat dihubungi oleh tim SuaraKalbar.id pada Selasa (13/02/2024).
Cornelis disebutkan dilaporkan oleh pelapor dengan kasus dugaan pelanggaran pada pasal 280 ayat 1 huruf C UU tentang pemilu.
Selain itu, Faisal menyebutkan pelaporan tersebut diduga turut merekap pada ujaran lain beberapa waktu lalu oleh Cornelis saat hadir di kampanye akbar pada Rumah Adat Lingga, Ambawang, Kalimantan Barat pada Rabu (31/01/2024) lalu.
“Bisa jadi (direkap). Perlu cek ke RI dulu,” pungkas Faisal.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Prabowo Gibran Paling Banyak Diserang Hoax, Nusron Wahid: Alhamdulilah Masyarakat Sudah Cerdas
-
Bikin Kaget Usai Salat Subuh, Jubir Menhan Prabowo Dapat Pesan Ancaman 'KAMI PUNYA SEMUA KARTU AS MU'
-
Zainal Arifin Mochtar Curhat Dicap Antek PDIP Usai Tampil di Film Dirty Vote: Saya Punya Baju Merah Tapi Chicago Bulls
-
Dilaporkan Relawan Prabowo ke Bawaslu Gegara ke Rumah JK, Anies: Siapa Saja Boleh Melaporkan tapi...
-
Pemilih Tergoda Politik Uang? Siap-siap Berurusan dengan Bawaslu dan Bakal Diproses Hukum
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran