Suara.com - Komedian Komeng diprediksi akan melenggang ke Senayan menjadi anggota DPD RI periode 2024-2029. Dilihat dari hasil sementara, suara Komeng jauh mengungguli kandidat lain.
Jika memang benar Komeng menjadi anggota DPD RI, ini merupakan catatan baru dalam dunia politik Indonesia.
Sebab Komeng menjadi senator tanpa harus melakukan kampanye besar-besaran dan juga tidak memiliki modal besar.
Baca Juga:
Adu Fashion Fery Farhati vs Titiek Soeharto vs Siti Atikoh: 1 Tas Setara 1500 Tas Istri Ganjar
Adu Cantik Istri Komeng vs Istri Gibran: yang Satu Model Bank, Satunya Lagi Putri Solo
"Ya memang itu yang saya beritahukan kepada masyarakat katanya politik itu mahal ternyata nggak," ujar Komeng saat diwawancarai Kompas TV.
Selama ini kata Komeng ada adagium bahwa ketika masuk ke politik ada tiga tas yaitu popularitas, elektabilitas, dan isi tas.
"Sedangkan saya, isi tas saya kosong. Jadi saya tidak banyak menggunakan itu. Saya ngasih tahu, ya bisalah dengan cara sederhana pun. karena sederhananya sederhana itu mahal kalau yang saya lihat. Tunjang aja uda berapa di sana belum ati ampela," ujar Komeng.
Baca Juga: Jawaban Komeng soal Memajukan Jawa Barat: Kalo Maju Nanti Senggolan dengan Jakarta!
Sebagai calon anggota DPD RI, Komeng ternyata memiliki visi misi yang besar. Ia ingin menjajah negara lain lewat seni dan budaya Indonesia.
Komeng mencontohkan Korea Selatan yang berhasil memajukan seni dan budayanya hingga menyumbang pendapatan negara begitu besar.
Melihat fakta Korea Selatan itu, Komeng mengatakan, Indonesia harusnya bisa seperti itu karena suku dan budayanya lebih beragam.
"Saya pengen seperti Korea Selatan bisa menjajah negara lain dengan seni dan budayanya.Katanya pemasukannya dari seni dan budaya hampir double digit buat APBN negaranya sedangkan kita lebih luas dari Korsel dan lebih beragam suku-sukunya, masa kita ga bisa," ucap dia.
Salah satu faktor tingginya perolehan suara Komeng adalah foto nyelenehnya di surat suara. Komeng mengatakan, dia memang suka yang aneh-aneh.
Mengenai apa yang akan dikerjakan di awal masa jabatannya sebagai anggota DPD RI, Komeng mengaku belum tahu. Untuk itu ia akan banyak bertanya kepada orang yang sudah pernah di DPD.
"Segala persiapan saya belum tahu, saya membawa visi misi saya, itu aja dulu. Dipanggil bebas aja tapi jangan dipanggil KPK," ujarnya.
Berita Terkait
-
Jawaban Komeng soal Memajukan Jawa Barat: Kalo Maju Nanti Senggolan dengan Jakarta!
-
Ngakakl! Ditanya Modal Kampanye, Komeng Malah Jawab Harga Tunjang di RM Padang
-
Kocak, Respons Warga di TPS Saat Perhitungan Suara Komeng: Uhuy!
-
Komeng Jengkel Budaya Asing Menjamur: Bisa Gak Budaya Kita Jajah Negara Lain?
-
Riwayat Pendidikan Komeng Menjanjikan? Hasil Suara Unggul Dibanding Calon DPD Jabar yang Lain
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu