Suara.com - Grace Natalie baru-baru ini menjadi sorotan karena video lamanya yang menyebut Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang punya toleransi tinggi tanpa memainkan politik identitas. Namun hal itu berbanding terbalik dan justru ia menjatuhkan pilihannya di Pemilu 2024 terhadap Prabowo Subianto.
Grace Natalie termasuk satu dari sekian politikus yang terjegal karena ucapannya. Hal itu tak lain karena dukungannya yang justru tak konsisten.
Tak dipungkiri memang Grace Natalie cukup lantang bersuara di Pemilu 2024, namun hal yang sama juga dilakukan Puan Maharani yang ikut bergulat di Pemilu 2024.
Kedua perempuan tersebut mewakili suara-suara wanita di perpolitikan Indonesia saat ini. Namun Puan Maharani merupakan politikus yang memang cukup konsisten untuk mendukung Ganjar Pranowo, di samping karena partainya, cucu Presiden RI pertama, Ir Soekarno ini memang sudah menjadi bagian PDI Perjuangan.
Baca Juga:
Mualaf vs Cucu Kiai, Latar Belakang Selvi Ananda dan Siti Atikoh Dibanding-bandingkan Gegara Adab
Stiker di Case HP Prabowo Subianto Bikin Salah Fokus, Netizen: Cie Couple..
Menarik dibahas bagaimana kiprah dua politikus ini, terutama di bidang pendidikannya, berikut background pendidikan dua politikus wanita yang datang dari partai merah namun berbeda pilihan di Pemilu 2024.
Grace Natalie
Mengawali karier sebagai Ketua Umum PSI pada 2014-2021, Grace memang cukup banyak makan asam garam di dunia politik. Pernah menjadi jurnalis di beberapa stasiun televisi swasta nasional, insting mengulik berita termasuk menjadi watchdog untuk pemerintah cukup baik.
Sebelum memulai kariernya di dunia politik, Grace tercatat mengemban pendidikan menengah atasnya di SMAK 4 Penabur Jakarta.
Setelah lulus, wanita 41 tahun ini melanjutkan pendidikan di bangku kuliah di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII) mengambil jurusan akuntansi.
Tak hanya berhenti di sana, ketika ia masih bertugas di salah satu stasiun televisi swasta, Grace Natalie mengikuti kursus di Maastricht School of Management, Belanda.
Buah dari pendidikannya ini yang mengantarkan pada sejumlah hal baru termasuk terjun ke lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting dan dunia politik.
Akhirnya ia menambatkan kariernya di dunia politik dan bergabung dengan PSI yang juga dikenal partai berlambang mawar merah.
Berita Terkait
-
Dari Camilan Sehari-hari, Lahir Kesempatan Belajar untuk Anak Yatim Piatu
-
Uya Kuya Selesaikan Tesis Hanya dalam Waktu 3 Bulan, Masuk Akal?
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak