Suara.com - Seorang perempuan di Lahore, Pakistan nyaris tewas diamuk massa hanya karena mengenakan baju bertuliskan aksara Arab. Mereka yang mengamuk mengira tulisan di bajunya itu adalah ayat-ayat suci Al Quran.
Perempuan yang identitasnya tak diungkap itu berhasil diamankan polisi saat diserbu masa yang marah di sebuah restoran di Lahore. Meski demikian, ia kemudian yang justru minta maaf ke publik.
Video amukan massa dan perempuan yang ketakutan itu saat diamankan polisi menyebar viral di media sosial. Adapun tulisan di baju perempuan itu adalah Halwa, yang berarti cantik.
"Tak ada seorang pun yang tahu apa arti tulisan di baju dia," kata pejabat polisi lokal, Syeda Shehrbano kepada BBC dikutip Senin (26/2/2024). Peristiwa itu sendiri terjadi pada Minggu (25/2/2024).
Shehrbano mengatakan sekitar 300 orang sudah berkumpul dan mengamuk di luar restoran tempat perempuan itu diamankan oleh polisi. Mereka berteriak-teriak, menyuruh perempuan itu melepas bajunya.
Untungnya polisi berhasil bernegosiasi dengan massa dan membawa perempuan itu pergi ke tempat yang aman.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlhat perempuan yang menjadi korban amukan massa itu duduk di sudut restoran dan menutup wajahnya dengan tangan.
Sementara di video lain terlihat ia dikelilingi oleh polisi, sementara massa yang marah berteriak-teriak mengatakan bahwa pelaku penistaan agama harus dipenggal.
"Kami mengatakan ke massa yang marah, bahwa perempuan itu akan kami bawa dan akan diproses hukum jika terbukti bersalah," jelas Shehrbano.
Baca Juga: Selebaran Sesat Berisi Penistaan Agama Disebar di Tebet, Warga Diminta Waspada
Menurut Shehrbano, sebagian besar massa yang mengamuk itu adalah pendukung Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP), partai politik berhaluan Islam.
Di kantor polisi, tempat perempuan itu kemudian diamankan, beberapa ulama dimintai pendapatnya dan mereka memastikan bahwa tulisan Arab pada bajunya bukanlah ayat-ayat Al Quran.
Para ulama itu kemudian diminta oleh polisi untuk membuat video yang isinya menyatakan bahwa perempuan tersebut tidak bersalah.
"Saya tidak punya maksud jahat. Kejadian ini tidak disengaja. Saya minta maaf atas apa yang terjadi dan saya berjanji ini tidak akan terjadi lagi," beber perempuan yang menjadi korban itu, sembari menegaskan bahwa dirinya beragama Islam.
Berita Terkait
-
Sholawat Wahdana: Lirik Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya
-
Punya Anak Kembar Bagus dan Ganteng, Istri Komeng Ternyata Keturunan Arab
-
Tragis! Pemilu di Pakistan Diwarnai Serangan Teroris, 25 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka
-
Salah Satunya Buatan USA, Ini 3 Pespur Andalan Pakistan Saat Serang Iran
-
Ulama Pakistan Resmi Umumkan Fatwa Haram untuk TikTok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian