Suara.com - Calon presiden atau Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengungkapkan bagaimana pengalamannya mengeyam sekolah di luar negeri. Bukan pengalaman yang menyenangkan.
Dia menceritakan bagaimana saat itu menjadi kalangan minoritas di sekolah Inggris di Singapura dan Malaysia. Keberadaan Prabowo dan keluarga ke luar negeri pun bukan tanpa alasan.
Sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo yang menjadi bagian dari gerakan PRRI sempat mengungsi ke Sumatera Barat. Namun gerakan tersebut tidak berhasil, sehingga mengakibatkan keluarga tersebut pergi ke luar negeri, yakni Singapura, Hongkong, Malaysia.
Di dua negara itu, Prabowo dan suadara mengecap pendidikan di sekolah Inggris. Saat itu, Singapura merupakan jajahan negara Inggris.
Baca Juga:
Bukan Ridwan Kamil, Gus Miftah Sebut Sosok Ini Kandidat Terkuat Jadi Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Siti Atikoh Ungkap Omongan Ganjar soal Urusan Ranjang yang Membuatnya Makin Cinta
"Di kelas-kelas saya itu, saya selalu minoritas. Di kelas-kelas saya itu, orang kulit putih itu hanya saja, atau di kelas-kelas lain, ada adik dan kakak saya. Jika pun ada yang lain, hanya sekitar 1 atau 2 orang lainnya," ujar Prabowo,
Di ceritkan Menteri Pertahanan ini jika pada tahun 1950-1960, saat rasa superior sebagai warga kulit putih menjadi sangat tinggi.
Baca Juga: Terungkap Suara Mayor Teddy gegara Video Emak-emak Ini, Netizen: Cute Banget
Hal ini membuat Prabowo pun mengalami penghinaan di sekolah-sekolahnya tersebut.
"Saya dihina," ujarnya.
Namun semakin berjalannya waktu, Prabowo menilai jika di Hongkong makin terbuka untuk ras lainnya seperti ada ras Tionghoa dan India.
Pengalaman ini diakui Prabowo membuat dirinya menjadi sangat nasionalis. Video mengenai cerita masa lalu Prabowo ini dibagikan ulang oleh akun @florianshop.
Tag
Berita Terkait
-
Dicolek Pipinya oleh Emak-emak, Mayor Teddy Tunjukkan Ekspresi Agak Laen
-
Terungkap Suara Mayor Teddy gegara Video Emak-emak Ini, Netizen: Cute Banget
-
Prabowo Kenang Didikan Ayah yang Keras: Apa yang Ada di Meja Harus Dihabiskan
-
Dedi Mulyadi Bikin Sensai Baru, Kasih Usulan Ini untuk Program Makan Siang Gratis
-
Dahnil Jubir Prabowo soal Parpol Jadi Oposisi: Bekerja Dalam Pemerintah Juga Terhormat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP