Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 15 tersangka terkait kasus pungutan liar atau pungli di Rumah Tahanan KPK. Mereka terdiri dari kepala rutan hingga petugas biasa.
"Yang dilakukan HK (Hengki) dan kawan-kawan terhadap para tahanan di antaranya memberikan fasilitas eksklusif berupa percepatan masa isolasi, layanan menggunakan handphone dan powerbank, hingga informasi sidak," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Sementara para tahanan yang tidak memberikan uang atau telat menyetor ditekan dengan dibuat tidak nyaman dengan berbagai cara.
"Diberikan perlakuan tidak nyaman. Di antaranya kamar tahanan dikunci dari luar, pelarangan dan pengurangan jatah olahraga dan mendapat tugas jatah jaga dan piket kebersihan yang lebih banyak," ujar Asep.
Hengki merupakan pegawai negeri yang dipekerjakan di KPK periode 2018-2022, dan belakangan diketahui bekerja di pemeritahan DKI Jakarta. Hengki salah seorang dari 15 tersangka. Dia menjadi otak yang menjalankan pungli di rutan KPK.
Sementara tersangka lainnya, Karutan KPK Achmad Fauzi, dan 13 orang lainnya merupakan petugas rutan dan petugas yang merupakan pegawai negeri yang dipekerjakan di KPK.
Mereka adalah Deden Rochendi, Sopian Hadi, Ristanta, Ari Rahman Hakim, Eri Angga Permana. Kemudian Muhammad Ridwan, Suharlan, Ramadhan Ubaidillah A, Mahdi Aris, Wardoyo, Muhammad Abduh, dan Ricky Rachmawanto.
Asep menyebut saat bertugas di Rutan KPK, Hengki merangkap sebagai Plt Kepala Cabang Rutan KPK. Pungli dilakukan Hengki dan kawan-kawan secara terstruktur dengan menunjuk 'lurah' di masing-masing Rutan KPK pada 2019.
Hengki menunjuk Muhammad Ridwan 'lurah' di Rutan Cabang KPK pada Pomdam Jaya Guntur, Mahdi Aris 'lurah' di Rutan Cabang KPK pada gedung Merah Putih, dan Suharlan 'lurah' di Rutan Cabang KPK pada gedung ACLC. Jabatan 'lurah' itu sempat berganti pada 2020. Digantikan oleh Wardoyo, Muhammad Abduh, dan Ricky Rachmawanto, dan Ramadhan Ubaidillah A.
Baca Juga: Kasus Pungli Berjemaah, Karutan KPK Achmad Fauzi dan 14 Anak Buah Resmi Tersangka!
"Adapun tugas sebagai lurah yaitu mengumpulkan dan membagikan sejumlah uang dari para tahanan melalui koordinator tahanan (korting) di tiga Rutan Cabang KPK," ujar Asep.
Besaran uang yang mereka terima bervariasi dan dipatok mulai dari Rp 300 ribu sampai dengan 20 juta. Uang itu kemudian disetorkan ke rekening bank penambung yang dikendalikan 'lurah dan korting.'
"Mengenai pembagian besaran uang yang diterima HK (Hengki) juga bervariasi sesuai dengan posisi dan tugasnya yang dibagikan perbulan mulai dari Rp500 ribu-Rp10 juta," kata Asep.
Adapun rincian uang yang mereka terima, Achmad Fauzi dan Ristanta masing-masing menerim 10 juta setiap bulan. Kemudian Hengki, Eri Angga Permana, Deden Rochendi, Suharlan, Ari Rahman Hakim, Agung Nugroho berkisar antara Rp3 juta-10 juta setiap bulan. Sementara pihak lainnya berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta.
Total perputaran uang dalam kasus ini Rp6,3 miliar dalam kurun waktu 2019-2023.
"Dan masih akan dilakukan penelusuran serta pendalaman kembali untuk aliran uang maupun penggunaannya," tutur Asep.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!