Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, memastikan pada bulan Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 ketersediaan atau stok panganan aman dan harga mengalami penurunan.
Hal tersebut, disampaikan Zulhas sapaan akrabnya usai mengecek harga pangan di pasar tradisional yakni di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/3/2024).
"Jadi insya Allah puasa ini dan menjelang lebaran sembako tersedia," ucap Zulhas.
Meski demikian, Zulhas tidak bisa menjamin harga pangan bisa stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024. Namun, pihaknya berharap harga bahan pokok tidak mengalami kenaikan.
Seperti diketahui, harga beberapa komoditas pangan seperti cabai, daging hingga telur biasanya mengalami peningkatan jelang lebaran.
"Ya mudah-mudahan doakan semoga tidak naik ya. Makasih," harap Zulhas.
Di tempat yang sama, Zulhas juga sempat memborong dagangan pedagang mulai dari sayuran, daging ayam, sapi hingga telur.
Ketum PAN itu pertama-tama bertanya dan mengecek harga pangan di Pasar Soreang, kemudian memborong beberapa barang dagangan dan meminta pedagang untuk membagikannya kepada masyarakat.
Salah satu barang yang diborong dan dibagikan kepadanya masyarakat yakni telur. Zulham membagikan telur kepada masyarakat terutama ibu-ibu masing-masing mendapatkan satu kilogram.
Baca Juga: Ancaman Mendag Zulhas kepada SPBU Curang Jelang Mudik 2024: Jangan Main-main!
"Saya beli 22 kilo, ini masing-masing ibu-ibu satu kilo satu kilo," kata Zulhas saat membeli telur Pasar Soreang.
Beberapa pengunjung yang ada di Pasar Soreang, terlihat senang mendapatkan sayuran hingga telur secara gratis dari Zulhas.
"Terima kasih Pak," kata salah seorang pengunjung usai mendapatkan sayuran gratis.
Ia mengklaim harga pangan di bulan Ramadan ini mulai turun dan mendekati harga normal, setelah sempat melambung beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, kita lihat beras turun, rata-rata turunnya di atas Rp1.000, cabai murah sekali antara Rp30.000-40.000," ucapnya.
Meski demikian, jika harga pangan tersebut terlalu murah, dikhawatirkan akan berdampak kepada petani dan peternak. Sehingga, harga pangan diharapkan bisa menguntungkan semua pihak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Menteri P2MI: WNI yang Bekerja di Kamboja Akan Dipulangkan Bertahap