Suara.com - Lembaga survei Charta Politika sempat membuat heboh dunia survei mensurvei saat merilis hasil survei terkait elektabilitas capres-cawapres pada November 2023 lalu.
Saat itu Charta Politika merilis hasil survei yang berbeda jauh dengan sejumlah lembaga survei lain dalam hal elektabilitas capres-cawapres.
Ketika lembaga survei seperti Indikator, Poltracking dan LSI menempatkan paslon Prabowo-Gibran berada di urutan pertama, Charta Politika justru menaruh paslon 03 Ganjar-Mahfud di tempat teratas.
Gara-gara hal itu, Direktur Eksekutir Charta Politika Yunarto Wijaya sampai disidang oleh Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
"Dia (Yunarto Wijaya) sempat dipanggil dan dijejer dengan hasil lembaga survei lain," ujar Hasan Nasbi, founder Cyrus Network dikutip dari Youtube Helmy Yahya Bicara.
Menurut Hasan Nasbi, saat itu Yunarto beralasan banyak melakukan pergantian daerah target karena ada penolakan sehingga hasilnya berbeda dari lembaga survei lain.
"Sebenarnya kalau itu banyak kejadian seperti itu bisa dipahami kenapa hasil berbeda tapi ada problem lain pollster lain tidak mengalami hal itu dia bahkan di level kabupaten/kota ditolak, ga bisa masuk, alasannya sehingga dia melakukan pergantian daerah target," kata Hasan Nasbi.
Menurut Hasan, mengganti daerah target terlalu banyak bisa merubah hasil survei karena bukan pasangan randomnya, bukan pasangan acaknya. Jadi bisa hasilnya berbeda.
"Jadi menurut saya, asosiasi beranggapan bahwa ini bukan by intention. Dan dijejer itu sebetulnya sanksi moral kenapa berbeda karena kita buka semua. Tapi kan akhirnya bikin quick count hasilnya sama," kata Hasan.
Baca Juga: Otto Sebut Gugatan Kubu Anies-Ganjar Penggiringan Opini: Rakyat Cinta Prabowo-Gibran!
Helmy Yahya mengaku kaget ketika mengetahui adanya perbedaan hasil Charta Politika dibanding lembaga survei lain. "Semua kaget. Saya pribadi kaget," kata Helmy Yahya.
"Dan itu pasti dia mengorbankan banyak hal. Termasuk kepercayaan publik," imbuh Hasan Nasbi.
Berita Terkait
-
Otto Sebut Gugatan Kubu Anies-Ganjar Penggiringan Opini: Rakyat Cinta Prabowo-Gibran!
-
Viral Susunan Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pakar Politik: Masih Terlalu Jauh
-
KPU Soal Gugatan Anies-Muhaimin: Siapa Yang Sebenarnya Manipulatif, Pemohon Atau Termohon?
-
KPU Minta MK Tetap Putuskan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024
-
KPU Sebut Kubu Anies-Ganjar Aneh: Baru Ajukan Gugatan ke MK usai Kalah Pilpres 2024
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf