Suara.com - Israel memberi waktu satu minggu kepada Hamas untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata atau pihaknya akan melanjutkan operasi militer di Rafah, menurut sebuah laporan pada Jumat (3/5/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Israel di tengah perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo.
Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat Mesir menyampaikan pesan Israel kepada Hamas pada Kamis (2/5/2024).
Para pejabat itu mengatakan bahwa Mesir bekerja sama dengan Israel dalam revisi usulan gencatan senjata dan disampaikan kepada Hamas akhir pekan lalu, namun pemimpin militer Hamas Yahya Sinwar belum menanggapinya, menurut laporan tersebut.
Baca Juga: Tiga Putra dan Empat Cucu Pemimpin Hamas Tewas Dibom Israel saat Rayakan Idul Fitri
Sementara itu, delegasi dari kelompok Hamas Palestina diperkirakan akan mengunjungi Kairo pada Sabtu untuk membahas upaya gencatan senjata, menurut media Mesir pada Jumat (3/5).
Direktur CIA William Burns tiba di Kairo pada Jumat (3/5) untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan membahas tentang pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Saluran berita Al-Qahera yang dikelola pemerintah Mesir mengutip seorang pejabat senior Mesir yang mengatakan bahwa Mesir akan menerima delegasi dari Hamas pada Sabtu untuk membahas usulan gencatan senjata.
Baca Juga: Hamas Dukung Penuh Iran Serang Israel: Mereka Pantas Dapatkannya!
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada Senin mengonfirmasi dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi bahwa ada usulan baru untuk gencatan senjata di Jalur Gaza yang diblokade.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga mengatakan bahwa Hamas memiliki usulan yang "luar biasa, luar biasa murah hati mengenai pihak Israel."
“Mereka harus mengambil keputusan – dan mereka harus mengambil keputusan dengan cepat. Saya berharap mereka akan mengambil keputusan yang tepat,” ujar Blinken.
Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara Israel.
Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.
Usulan baru-baru ini dilaporkan menyarankan gencatan senjata selama enam minggu, di mana Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk wanita, tentara wanita, orang lanjut usia, dan tawanan yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah besar warga Palestina dari penjara-penjara Israel.
Hamas menuntut pengakhiran serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut untuk kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv. (Sumber: Antara/Anadolu)
Berita Terkait
-
Serangan Israel Rusak 85 Persen Sekolah di Jalur Gaza
-
Alasan Aksi Bela Palestina di Kampus-kampus Amerika Lebih Masif dari Indonesia
-
Tewas di Penjara, 500 Jasad Warga Palestina Masih Ditahan Israel
-
Tegas! Kolombia Nyatakan Putus Hubungan Dengan Israel Buntut Genosida Di Gaza
-
Unjuk Rasa Bela Palestina di AS Pecah, Polisi Tangkap 300 Demonstran
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara