Suara.com - Kasus pencabulan memang menjadi kecaman oleh seluruh orang di dunia. Tak hanya di Indonesia, kekerasan seksual ini juga tak kalah ramai disorot di belahan bumi Afrika.
Baru-baru ini ramai di media sosial seorang terduga pelaku pencabulan di Afrika diamuk massa. Hukum sosial yang menuai pro dan kontra itu menjadi sorotan karena terduga pelaku ditelanjangi dan dibakar hidup-hidup oleh warga.
Mengutip @folkshittmedia, Rabu (8/5/2024) akun Twitter tersebut menarasikan seorang pria Afrika yang mendapat hukuman karena melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Awalnya seorang pria tak berbusana hanya berdiri mematung di tengah jalan. Banyak orang yang menyaksikan hukuman tersebut. Selanjutnya satu orang pria terlihat menyiram sebuah cairan yang merupakan minyak.
Baca Juga:
Dihempas Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani Kini Utarakan Cinta ke Aktor Terkenal Idaman Kaum Hawa
Profil Ferdy Peto, Ayah Betrand Peto yang Bongkar Tabiat Sarwendah
Selanjutnya, ia melemparkan api ke tubuh terduga pelaku itu dan langsung bereaksi dengan meronta-ronta kepanasan.
Video ngeri tersebut bahkan sudah dilihat sebanyak 265 ribu kali. Tentu hal itu mengundang pro dan kontra publik mengingat hukumannya memang tak manusiawi, tapi memberikan ancaman bagi pelaku lain untuk berpikir ulang sebelum bertindak.
"Kejam sih, tapi memang bikin jera, kalau Konoha anak yang dicabuli yang tersangka," ujar salah satu netizen.
"Ih ngeri banget lihatnya di konoha malah nanti pelaku pembakarannya dihukum lah, kayak enggak tau aja, yang bunuh begal aja keluarga begalnya nuntut balik. Ada gila-gilanya juga di konoha mah," ujar lainnya.
"Setuju kalau seperti ini, setuju banget. Hukuman para koruptor juga harus di depan publik, malah bagus juga tuh biar enggak sidang mulu akhirnya yah gitu ujung-ujungnya," keluh lainnya.
"Apapun kesalahanya menghukum dengan membakar itu salah, lebih baik pancung, atau tebas leher karna siksaan api itu nanti di neraka Allah SWT," saran lainnya.
Meski menjadi pro dan kontra, pelaku tindak kekerasan seksual memang terus bermunculan. Meski sudah mendapat hukuman, namun hanya sebatas penjara. Rencana hukuman dikebiri di Indonesia bagi pelaku pencabulan pun masih tarik ulur di tingkat legislatif.
Tentu persoalan ini belum mendapat hasil konkret dalam memberantas pelaku pencabulan. Pemerintah termasuk masyarakat yang berangkat dari lingkungan bawah, seharusnya mulai sadar untuk menjaga serta mengingatkan satu sama lainnya dalam membangun lingkungan sosial tanpa kasus kekerasan seksual.
Berita Terkait
-
Bintang Persita Tangerang Mentas di Piala Afrika 2025, Hadapi Eks Man City
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Kata Ruben Amorim Usai Man United Terpaksa Ditinggal 3 Pemain Kunci ke Piala Afrika
-
Pergi Tinggalkan Liverpool untuk Piala Afrika, Mohamed Salah Malah Mampir ke Arab Saudi
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka