Suara.com - Dunia kerja semakin kompetitif, hal ini sebagai dampak dari dinamika bisnis yang cepat berubah. Bukan hanya soft skills, saat ini memiliki hard skills menjadi sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Tidak peduli di posisi apa kita berada dalam hierarki perusahaan, pengembangan hard skill adalah investasi yang tak ternilai.
Lalu, apa itu Hard skill? adalah keterampilan konkret yang dapat diukur dan diajarkan. Ini adalah kemampuan yang terkait langsung dengan pekerjaan atau profesi tertentu. Contohnya termasuk kemampuan teknis mulai dari pengkodingan, desain grafis, keahlian bahasa asing, manajemen proyek, sampai pemahaman keuangan. Hard skill dapat diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan khusus, atau pengalaman kerja.
"Kita sedang mengembangkan sebuah produk pelatihan baru, Professional Capabilities in Business Management, peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam mengelola berbagai aspek bisnis khususnya dalam Hard Skill pengelolaan bisnis korporasi sesuai dengan levelnya masing-masing." ujar Titis Setyawardani, Learning Developer Manager PPM Pembelajaran Inggriya dalam keterangan persnya.
Pelatihan ini menyasar perusahaan yang memiliki concern terhadap pengembangan talentanya. Dirancang khusus untuk mengasah Hard Skill yang diperlukan dalam dunia bisnis. Melalui pelatihan Professional Capabilities in Business Management, talenta perusahaan berkesempatan untuk belajar melalui proses experiential learning dan berinteraksi dengan tenaga ahli maupun sesama peserta pelatihan.
Masih menurut Titis, program pelatihan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan dari masing-masing perusahaan berdasarkan 5 pilar fungsi bisnis, seperti Finance, Marketing & Commerce, Operation, Human Capital, Technology & Information. Di mana kita sama-sama tahu bahwa 5 pilar fungsi bisnis tersebut adalah bidang utama dalam perusahaan yang harus dikelola oleh talenta dengan kompetensi dan hard skill yang harus sesuai dengan bidangnya.
Pelatihan ini dirancang komprehensif, dengan memperhatikan kebutuhan spesifik di berbagai level organisasi. Setiap kompetensi dibagi menjadi empat level, yang mencakup supervisor, manajer, kepala divisi/GM (General Manager)/VP (Vice President), dan anggota BOD (Board of Directors). Hal ini untuk memastikan bahwa pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengalaman masing-masing peserta sehingga peserta dapat merasakan pengalaman belajar yang relevan dan berkesan.
Adapun bicara waktu terbaik bagi perusahaan untuk mengambil pelatihan ini adalah ketika karyawan belum memenuhi kemampuan hard skill saat menjalankan pekerjaannya; ada karyawan baru bergabung di perusahaan atau saat menduduki jabatan baru; dan manakala perusahaan butuh mempersiapkan talentanya untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Berita Terkait
-
Siapkan Diri Hadapi Dunia Kerja, Ini 5 Manfaat Magang di Luar Negeri
-
PPM Manajemen Siap Tingkatkan Nilai SDM dengan Sertifikasi
-
Susie Wolff Gugat FIA Atas Dasar Kesetaraan Gender
-
Doa Meluluhkan Hati Bos Saat Ingin Naik Jabatan, Lengkap Arab, Latin, dan Arti
-
Kesenjangan Keterampilan yang Masih Sangat Besar Jadi Sebab Kemajuan Karir Generasi Muda Terhambat?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan