Suara.com - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla atau JK dan rombongan saat ini masih berada di Kabul, Afghanistan. Hari ini, Rabu, 5 Juni 2024, merupakan hari keempat JK di negara yang saat ini dipimpin oleh kelompok Taliban tersebut.
Di sela-sela lawatannya yang padat itu, JK diajak berkunjung ke salah satu tempat yang indah. Namanya Bukit Wazir Khan. Sebuah tempat yang berada di dataran tinggi di sisi utara Kabul.
JK Bersama rombongan terlihat sangat menikmati pemandangan di tempat ini. Bagaimana tidak, dengan Lokasi yang tinggi dibanding tempat lainnya, JK menyaksikan wajah Kabul, Ibukota Afghanistan secara 360 drajat.
Makanya, JK mendatangi semua sisi dari bangunan yang didesain seperti kompleks pertamanan.
Di bukit tersebut juga, Taliban membangun replika Masjid Al Aqsa. Mereka memberi nama Mullah Muhammad Omar dan Syekh Mahmud Effendi.
Nama tersebut untuk mengenang Mullah Omar sebagai pendiri Taliban. Di tempat ini, tampak bendera tauhid raksasa berukuran lebar 40 meter dan tinggi 26 meter yang sengaja dikibarkan di salah satu sisi bukit tersebut.
Dalam kunjungannya itu, JK dan rombongan juga menyempatkan salat ashar berjamaah di masjid replika Masjidil Aqsha.
Bukit Wazir Khan memang salah satu tempat favorit di Kabul. Tak heran, saat JK berkunjung, warga Kabul juga terlihat mengunjungi tempat ini.
Tampak para pemuda dan pemudi Afghanistan berkumpul dan bercengkrama di kursi-kursi taman yang disediakan. Tampak pula sejumlah bocah-bocah Afghanistan menjajakan makanan dan telur kepada para pengunjung bukit.
Baca Juga: Jusuf Kalla Senang Lihat Perempuan di Pusat Perbelanjaan Kota Kabul Afghanistan
Bagi JK, kunjungannya ke Afghanistan merupakan bagian dari silaturrahmi para sahabat. Pasalnya, para pejabat Afghanistan saat ini merupakan sahabat-sahabat lama Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
"Saya ingin sampaikan dulu bahwa semua menteri itu teman-teman lama saya, waktu mereka sulit kita tangani perundingan-perundingannya kita bantu,” ungkap JK di Kabul.
JK mengaku sangat mengapresiasi para sahabat lamanya tersebut. Karena sekarang ini mereka memiliki tujuan untuk memajukan Afghanistan.
“Saat pemerintahan dulu waktu republik semua diberikan amnesty jadi tidak ada lagi yang mereka... karena itulah mereka bisa bekerja sama semuanya, Saya bangga karena mereka saat ini ingin melihat bagaimana Afghanistan bisa maju," kata JK.
Seperti diketahui, JK dan rombongan sudah berada di Kabul sejak 2 Juni 2024. Kunjungan JK ke Afghanistan sangat padat. Pertemuan demi pertemuan dengan pejabat Afghanistan bahkan seperti maraton.
Pada hari pertama sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan Mullah Amir Khan Muttaqi dan Wakil Perdana Menteri 2 Afghanistan Abdul Salam Hanafi.
Selanjutnya, JK juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Muhammad Yaqoob Mujahid, Menteri Pendidikan Habibullah Agha, Menteri Pertambangan Afghanistan Mullah Sahabudin Dellawar.
Selanjutnya bertemu dengan Menteri Urusan Haji dan Hubungan Agama Mullah Noor Mohammad Syaqib, Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan Neda Mohammad Nadim, Ketua Kadin Afghanistan Mohammad Younis Mohmand, hingga Presiden Afghan Red Crescent Society (ARCS) atau Bulan Sabit Merah Afghanistan Mullah Matiul Haq Khalis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional