Suara.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban terhadap para pencari suaka di dekat kantor United Nations High Commissioner for Refugees atau UNHCR Indonesia, Jalan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Mereka ditertibkan pasca setahun lalu mendirikan tenda dan tinggal di wilayah tersebut.
Camat Setiabudi, Iswahyudi, mengatakan para imigran yang mencari suaka ini nantinya bakal ditempatkan di rumah detensi Imigrasi.
“Kami tampung di rumah detensi yang berada di Direktorat Jenderal Imigrasi. Atribut yang mereka tempati kami tertibkan kami beersihkan,” ucapnya.
Iswahyudi mengatakan, penataan dilakukan lantaran Pemprov DKI merasa keberadaan imigran ini dianggap merusak estetika kota dan membahayakan bagi para pencari suaka dan pengendara yang melintas.
“Kami melihat kondisi mereka sudah kurang baik, jadi mereka pada saat ini kami tempatkan di tempat yang sesuai undang-undang berlaku, yaitu Pasal Nomor 75 UU 6 tahun 2011 tentang Keimgirasian,” katanya.
“Lainnya karena jumlahnya sudah cukup banyak dan mereka tinggal sudah beberapa lama dan begitu kumuh, bahaya juga buat mereka terhadap diri sendiri, baik penyakit, dan juga ganggu lalu lintas,” tambahnya.
Iswahyudi mengatakan, pihaknya bakal mendirikan posko di sekitar lokasi, untuk mencegah para imigran ini kembali menempati lokasi semula.
Posko tersebut nantinya akan ditempatkan personel TNI- Polri dan Satpol PP secara bergantian.
Baca Juga: Pengungsi di Sekitar Kuningan Bikin Warga Resah, UNHCR Tak Kunjung Beri Kepastian
“Kami tempatkan posko, kerja sama dengan UNHCR, nanti setiap hari, 2 TNI, 2 Polri dan 2 Satpol PP menjaga dari pagi menjelang malam, sisanya kami patroli agar mereka tidak kembali lagi,” ucapnya.
Total, ada sekitar 15 orang pencari suaka yang terdiri dari 13 orang dewasa dan dua anak yang ditertibkan.
Iswahyudi mengatakan, alasan mereka mendirikan tenda di depan kantor UNHCR lantaran ingin lebih diperhatikan.
“Barangkali supaya mereka lebih diperhatikan dan mereka ingin cepat dapat suaka di negara lain,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
WNA Pencari Suaka Terancam Diusir? Heru Budi Bakal Satroni Tenda Imigran Korban Perang di Kuningan: Ganggu Estetika!
-
Pengungsi di Sekitar Kuningan Bikin Warga Resah, UNHCR Tak Kunjung Beri Kepastian
-
Lagi Dibahas, Dana Abadi Perumahan Diharapkan Bisa Kurangi Kawasan Kumuh di Jakarta
-
UNHCR Gelar Acara Halal Bihalal, Perkuat Kemitraan dalam Filantropi Islam
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga