Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihak inspektorat pengawasan umum (Itwasum) dan Profesi Pengamanan (Propam) Mabes Polri telah melakukan penyidikan terkait dugaan penganiayaan yang berujung tewas terhadap seorang anak, Afif Maulana.
Bocah berusia 13 tahun itu meninggal di Jembatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (8/6/2024) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
“Sudah turun dari Mabes, tim Itwasum, Propam untuk cek penyidikan dan proses yang dilakukan," ucap Sigit, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (2/7/2024).
Selain pihak internal, Sigit juga menyampaikan, pihaknya juga dibantu pihak eksternal seperti Kompolnas dalam menelusuri perkara ini.
"Termasuk Kompolnas juga turun untuk cek," jelasnya.
Sigit memastikan, dalam sidang etik yang menjerat 17 personel lantaran telah terbukti mengakui perbuatannya dalam menyiksa remaja lainnya bakal dilakukan secara transparan.
Ia juga menegaskan tidak segan menjerat pidana bagi anggotanya yang memang terbukti melakukan perbuatan tersebut.
"Kasus proses etik menunjukkan kita tidak ada yang ditutupi dan bila ada kasus pidana juga akan ditindak lanjuti. Tim Bareskrim juga sudah kita minta untuk supervisi," ucap Sigit.
Ia melanjutkan bahwa Kapolda Sumbar telah menyampaikan tahapan proses yang sudah dilaksanakan dalam tiap tahap temuan didapat.
Baca Juga: LBH Padang Ungkap 7 Teman Afif Maulana Juga Alami Luka Kekerasan
"Kapolda saya lihat mengumumkan tahapan proses yang sudah dilaksanakan dalam setiap temuan yang didapat, silakan dimonitor karena mitra dari pengawas ekternal juga ikuti kasus tersebut," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur LBH Padang Indira Suryani menegaskan luka pada jenazah Afif tidak menunjukkan korban meninggal dunia karena melompat atau terjatuh.
Apabila Afif terjatuh atau melompat, tubuhnya akan mengalami luka parah di bagian kepala dan kaki. Namun, Indira menegaskan tidak ada luka tersebut pada tubuh Afif.
"Ketika kami melihat ketinggian jembatan di bawah, kami memperkirakan bahwa kalau dia lompat atau dia jatuh dari atas jembatan, maka kondisinya akan lebih remuk," katanya di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).
Alasan lainnya, Indira memaparkan telah bertemu dengan teman-teman Afif yang juga ada pada peristiwa meninggalnya Afif di Jembatan Kuranji.
"Kami menemukan tujuh orang, 5 orang di antaranya anak, 2 orang dewasa," ujar Indira.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Purnawirawan TNI Gelar Demo Tuntut Pemakzulan Gibran?
-
Demo 10 September 2025: Aktivis-Mahasiswa Demo di Polda Metro Buntut Penangkapan Delpedro Cs
-
KPK Ungkap Dugaan RK Terima Uang Hasil Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
-
PSI Jakarta Ungkap Aksi Nyata Jawab Tuntutan 17+8, Apa Saja?
-
Baru Sehari Jabat Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Didemo dan Didesak Dicopot
-
Mengenal Lebih Dekat Puteri Komarudin, Sosok Disebut Jadi Menpora Gantikan Dito
-
Ustaz Khalid Ngaku Jadi Korban Agen Travel Muhibbah dalam Kasus Korupsi Kuota Haji