Suara.com - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono angkat bicara soal dirinya dilaporkan ke Propam Mabes Polri oleh Koalisi Masyarakat Sipil dan LBH Padang.
Suharyono dilaporkan atas dugaan pelanggaran etik sebagai buntut tewasnya Afif Maulana, bocah 13 tahun, di Kuranji, Padang, Sumatera Barat.
"Silahkan saja mas. Saya bukan pelaku kejahatan kok," katanya lewat pesan WhatsApp saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/7/2023).
"Saya pembela kebenaran. Kalau insitusi kami diinjak-injak dan dipojokan, siapa yang tidak marah?" tambahnya.
Suharyono juga menuding bahwa LBH Padang yang berupaya mencari keadilan atas kematian Afif disebut sebagai pihak yang sok suci.
Tak hanya itu, ia juga menuding, semua informasi yang beredar tentang penyebab kematian Afif merupakan skenario dan alibi yang dibuat oleh pihak LBH Padang.
"LBH sok suci. Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa. Seolah-olah prediksinya yang paling benar," ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknya bisa menyebut penyebab kematian Afif akibat terjatuh dari jembatan merupakan hasil kesaksian dan barang bukti yang kuat.
"Kami bertanggung jawabkan mas, bahwa kami yakini berdasarkan kesaksian dan BB (barang bukti) yang kuat," tegasnya.
Baca Juga: KPAI Desak Kapolri Lebih Profesional Tangani Kasus Afif Maulana
Suharyono menyebut, Afif melompat ke sungai untuk mengamankan diri saat terciduk oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang berpatroli.
"(Afif Maulana) melompat ke sungai untuk mengamankan diri. Sebagaimana ajakannya ke Adhitya. Bukan dianiaya polisi. Itu keyakinan kami," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Afif Maulana ditemukan tewas di aliran sungai bawah jembatan Bypass Kuranji, Padang, Minggu (9/6/2024) lalu.
Afif diduga tewas usai disiksa oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang melakukan patroli malam itu. Almarhum dituduh ikut terlibat dalam aksi tawuran
Berdasarkan hasil otopsi, AM mengalami luka lebam di bagian pinggang sebelah kiri, luka lebam di bagian punggung, luka lebam di bagian pergelangan tangan dan siku, pipi kiri membiru, dan luka yang mengeluarkan darah di kepala bagian belakang dekat telinga.
Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Barat, AM disebut meninggal tidak wajar dengan cara yang belum ditentukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat