Suara.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengklaim pihaknya bakal terus berusaha membebaskan Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera OPM di Papua sejak Februari 2023.
Mayjen TNI Nugraha mengatakan pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat karena ada berbagai macam faktor yang dipertimbangkan, termasuk salah satunya terkait dengan kondisi di Papua.
"Kami masih negosiasi," kata Kapuspen TNI saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Ketika merespons pertanyaan apakah TNI menyerah soal penculikan tersebut, Nugraha memastikan tidak.
"Enggaklah. Enggak ada kata menyerah untuk TNI," katanya.
Pembebasan Philips, kata dia, tidak dapat dipastikan waktunya karena berbagai macam pertimbangan.
"Banyak pertimbangan. Ya waktu tidak bisa menentukan. Kondisi di lapangan yang membuat kami banyak yang harus dipertimbangkan," katanya lagi.
Kabar terakhir mengenai keberadaan Philips muncul dalam rekaman video dan siaran tertulis dari OPM kelompok Egianus Kogoya pada bulan April 2024.
Dalam tayangan itu, OPM memperlihatkan kondisi terbaru Philips yang diculik di landasan pacu Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada tanggal 27 Februari 2023.
Baca Juga: Besok Konser HUT Bhayangkara ke-78 di Monas Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Kapolres Jakpus: Awas Copet!
Philips saat itu dalam tugas menerbangkan pesawat komersial milik Susi Air.
Juru Bicara OPM Sebby Sambom dalam siaran resminya itu menyebutkan bahwa OPM bakal membebaskan Philips dalam proses negosiasi yang difasilitasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dikatakan pula bahwa Philips bakal dibebaskan jika pemerintah RI dan pemerintah Selandia Baru menuruti tuntutan OPM.
Pemerintah RI telah menempuh berbagai jalan untuk membebaskan Philips, sebagian besar menggunakan pendekatan humanis.
Dalam pertemuan antara Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon di Selandia Baru pada tanggal 27 Februari 2024, keduanya sepakat pembebasan Philips harus menggunakan pendekatan yang persuasif.
Ma'ruf mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memahami keprihatinan pemerintah Selandia Baru dengan masih berlanjutnya penyanderaan Kapten Philip Mehrtens oleh kelompok bersenjata di Papua.
Berita Terkait
-
Minta Bukti dari Masyarakat, TNI AD Siap Usut Dugaan Judi Buntut dari Terbakarnya Rumah Wartawan Rico
-
Diragukan Bunuh Diri: Kejanggalan di Balik Kematian Prada Prima Saleh Gea
-
Besok Konser HUT Bhayangkara ke-78 di Monas Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Kapolres Jakpus: Awas Copet!
-
3 Menteri Bakal Berikan Persetujuan Pemberian Lahan Bagi TNI-Polri di IKN
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini