Suara.com - Pencopotan mendadak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), Budi Santoso, oleh Rektor UNAIR Mohammad Nasih, menuai perhatian dari Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Mahfud MD mempertanyakan prosedur pencopotan tersebut, terutama setelah Budi Santoso mengaku tidak sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Mahfud MD mendesak Rektor UNAIR Mohammad Nasih untuk memberikan penjelasan yang transparan mengenai alasan pencopotan tersebut kepada publik. Menurut Mahfud, UNAIR hanya memberikan pernyataan bahwa pemecatan Budi Santoso merupakan kebijakan internal kampus, tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Di sisi lain, pihak Kemenkes membantah bahwa pencopotan tersebut merupakan permintaan resmi dari mereka.
"Pihak Kemenkes menyatakan tak pernah meminta penggantian Dekan karena tak ada hubungan strukturalnya," ungkap Mahfud MD melalui akun X-nya @mohmahfudmd pada Sabtu.
Mahfud MD menilai bahwa tindakan kampus yang minim informasi ini mencurigakan dan mengundang tanda tanya. Ia menyatakan bahwa pemberhentian dari jabatan struktural harus memiliki alasan dan prosedur yang jelas, dan sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNAIR harus bertanggung jawab kepada publik.
"Masalahnya perlu dijawab dan diselesaikan oleh Pimpinan Unair. Pemberhentian dari jabatan struktural harus ada alasan dan prosedurnya," tandas Mahfud MD.
Ia juga menegaskan bahwa kendati ada pro dan kontra, alasan dan prosedur pengambilan keputusan harus dipublikasikan untuk menghindari kesalahpahaman dan spekulasi yang tidak perlu.
Mahfud MD menekankan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan di perguruan tinggi. "Jangan sampai ada orang melempar batu ke Unair tapi menyembunyikan tangannya," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Profil Rektor Unair, Copot Dekan FK Usai Kritik Tenaga Kesehatan Asing
Rektor UNAIR Mohammad Nasih hingga kini belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai desakan Mahfud MD untuk membuka alasan pencopotan Budi Santoso ke publik.
Namun, desakan ini diharapkan dapat mendorong UNAIR untuk lebih terbuka dan transparan dalam setiap kebijakan yang diambil, terutama yang berdampak besar terhadap civitas akademika dan publik.
Berita Terkait
-
POGI Minta Rektor Unair Kaji Ulang Pemecatan Prof. Budi Santoso: Punya Prestasi Gemilang!
-
Ternyata Rektor yang Pecat Prof. Budi Santoso, Pernah Buat Live Nikahan Anak di YouTube Resmi Unair
-
Kaukus Indonesia Minta Rektor Unair Batalkan Pemecatan Dekan FK Prof. Budi Santoso
-
5 Poin Pernyataan Sikap AIPKA Atas Pemecatan Dekan FK UNAIR, Rektor Diminta Kaji Ulang Keputusannya
-
Profil Rektor Unair, Copot Dekan FK Usai Kritik Tenaga Kesehatan Asing
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!