Suara.com - Tokoh perempuan dinilai masih kalah eksis di Pilkada Jakarta, dibandingkan laki-laki. Hal itu terlihat dari bursa bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang digaungkan kebanyakan laki-laki.
Nama-nama seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sohibul Iman, Kaesang Pangarep, hingga kekinian nama Jusuf Hamka masuk dalam bursa tersebut.
Pengamat politik Lely Arrianie mengatakan bahwa kondisi itu tak bisa dilepaskan dari keputusan yang diambil oleh elite politik. Menurutnya, cara berpikir para petinggi partai politik (parpol) tersebut masih terkurung sebatas hanya pilihan pada laki-laki.
"Pikiran elite politik itu sendiri memang terkotak oleh pikiran yang maskulin. Itu yang menyatakan kalau laki-laki lebih kuat, lebih hebat, lebih menonjol, lebih dikenal dari perempuan-perempuan," katanya kepada Suara.com, dihubungi Jumat (12/7/2024).
Fenomena tersebut bisa dilihat ketika sejumlah nama politisi perempuan sempat masuk daftar bursa bakal cagub-cawagub Pilkada DKI. Misalnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauzyah dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Namun, kata Lely, kedua nama politisi perempuan itu tetap hanya menjadi pilihan kedua. Kemudian kalah eksis dengan politisi lelaki.
"Ida Fauzyah sudah digaungkaun oleh PKB, tapi ujung-ujungnya tetap merapat ke Anies," ujarnya.
Selain krisis pemilihan tokoh perempuan dari para elite politik, masyarakat sendiri nampak belum banyak berpihak kepada kandidat perempuan.
Lely mencontohkan pada Pilkada Jakarta 2017 yang saat itu ada satu kandidat perempuan, yakni Sylviana Murni, kala itu menjadi cawagub Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sayangnya, pasangan itu kalah pada putaran pertama pemungutan suara.
"Padahal, Sylviana Murni tidak kalah hebatnya. Dia mantan birokrat yang malang melintang di pemerintahan," kata Lely.
Menurutnya, panggung politik di Indonesia saat ini masih bernuansa maskulin. Sementara para politisi sendiri sebagai komunikator politik tidak mampu memutus fenomena tersebut, termasuk para perempuan sendiri.
"Jadi dinamika ini seperti lingkaran setan yang kita sendiri tidak tahu memutusnya harus di mana supaya perempuan itu yang dipilih oleh elit partai sendiri maupun oleh calon pemilih," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh