Suara.com - Goldin Finance 117 yang merupakan gedung pencakar langit setinggi 597 meter yang belum selesai dibangun di pinggiran Tianjin, kota terbesar ketujuh di Tiongkok, saat ini bisa disebut sebagai gedung tertinggi yang terbengkalai di dunia.
Semula dirancang untuk menjadi pusat proyek real estate mewah di Tianjin, Goldin Finance 117, alias China 117 Tower, terkenal sebagai gedung tertinggi di dunia yang belum selesai dan tidak dihuni. Konstruksi dimulai pada tahun 2008, namun dihentikan dua tahun kemudian, saat terjadinya Resesi Hebat.
Pengerjaan proyek ini dilanjutkan kembali pada tahun 2011, dengan perkiraan tanggal penyelesaian antara tahun 2018 dan 2019. Namun, pada bulan September 2015, konstruksi kembali dihentikan dan tidak dilanjutkan lagi sejak saat itu. Ketika pengerjaan Goldin Finance 117 dihentikan, gedung pencakar langit yang mengesankan ini menjadi gedung tertinggi kelima di dunia. Sekarang ini adalah bangunan terbengkalai tertinggi di dunia.
Goldin Finance 117 seharusnya memiliki 128 lantai di atas tanah, 117 di antaranya direncanakan sebagai hotel dan ruang komersial dan 11 lantai didedikasikan untuk layanan mekanik dan operasional, serta empat lantai bawah tanah. Tidak seperti kebanyakan bangunan lain dengan ukuran yang sebanding, bangunan ini dirancang agar dapat dihuni hingga titik tertingginya. Menariknya, dibandingkan dengan lantai tertinggi yang bisa dihuni, China 117 Tower akan menjadi yang kedua setelah Burj Khalifa di Dubai. Sayangnya, seluruh gedung pencakar langit masih tidak berpenghuni.
Jadi di mana letak kesalahannya? Ada yang mengatakan bahwa proyek ini sudah menghadapi banyak rintangan sejak awal. Pertama, pengembangnya, Goldin Group, adalah pemain baru di pasar Tiongkok, dan kurangnya dukungan dari Pemerintah Tiongkok berarti harus membiayai sendiri seluruh proyek pembangunan. Ini adalah usaha yang berisiko, namun jika perusahaan dapat melakukannya, imbalannya akan setimpal. Sayangnya, krisis keuangan tahun 2008 memberikan tekanan yang lebih besar pada Goldin.
Pada saat tahun 2011 tiba, pembangunan Golding Finance 117 dilanjutkan kembali, dan meskipun terdapat kendala kecil lainnya, segala sesuatunya mulai membaik. Namun, pada tahun 2015, setelah upacara perayaan puncak gedung pencakar langit setinggi 597 meter, semua pekerjaan konstruksi dihentikan. Menyusul pecahnya gelembung pasar saham Tiongkok, Goldin kekurangan cadangan untuk menjaga harga sahamnya tetap bertahan, dan para pemimpinnya hanya bisa berdiam diri ketika harga anjlok.
Ada yang mengatakan bahwa mengembangkan proyek mewah di kota lapis kedua seperti Tianjin adalah ide yang buruk karena tidak menarik minat kaum elit dan dimaksudkan untuk mengesankan. Seperti yang dikatakan The B1M, “Rasanya seperti mencoba membangun Hudson Yards di New York di pinggiran Philadelphia”.
Harapan terakhir untuk menyelesaikan Goldin Finance 117 tampaknya memudar pada tahun 2018, dan gedung pencakar langit setinggi 600 meter tersebut telah ditinggalkan sejak saat itu.
Saat ini, Goldin Finance 117 bukan hanya “pencakar hantu” tertinggi di dunia, namun juga menjadi kisah peringatan bagi pengembang lain dan bahkan Pemerintah Tiongkok. Menyusul kegagalan proyek Golding Group, pihak berwenang mengeluarkan keputusan pada tahun 2020 yang secara signifikan membatasi skala dan jumlah gedung pencakar langit yang dibangun di seluruh negeri.
Baca Juga: Cuma Karena Lentera 'China', Pemilik Restoran Ini Dipaksa Ucap Syahadat oleh Pelanggan
Berita Terkait
-
Viral! Pemandu Wisata di Tiongkok Marahi Turis Karena Tak Belanja, Aksinya Bikin Netizen Naik Darah
-
Amit-amit! OJK Tak Mau Industri Fintech RI Bernasib Sama Dengan China
-
2 Fakta Qingdao YouthFootball Stadium, Venue China vs Timnas Indonesia yang Jauh Banget
-
China Umumkan Venue untuk Jamu Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bikin Skuad Garuda Repot
-
Cuma Karena Lentera 'China', Pemilik Restoran Ini Dipaksa Ucap Syahadat oleh Pelanggan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina