Suara.com - Seekor lynx Carpathian muda bernama Chapo terlahir liar meski dilahirkadi sebuah kebun binatang.
Menghargai keinginannya, penjaga kebun binatang Jerman membatalkan niat mereka untuk membesarkannya dan akhirnya menyumbangkan gennya untuk program penangkaran yang penting dan melepaskannya ke alam liar Jerman.
Kini tinggal di hutan Saxony, ia bergabung dengan populasi lynx liar yang terus bertambah di Jerman dan Swiss yang menyelinap kembali melintasi areal tempat mereka mencari mangsa di masa lalu.
Lynx Carpathian adalah subspesies dari lynx Eurasia, yang meskipun terdaftar sebagai hewan terancam punah dalam Daftar Merah IUCN, namun telah punah di sebagian besar habitat aslinya.
Subspesies selanjutnya, lynx Iberia, tumbuh subur di Portugal dan Spanyol setelah 2 dekade melakukan upaya konservasi yang heroik dan intens. Namun di Jerman, hanya ada 190 lynx yang berkeliaran terutama di Pegunungan Harz, Bavaria, dan Rhineland-Pfalz.
Chapo berusia satu tahun, ketika, sebagai kucing yang lahir di penangkaran, dia dibawa ke fasilitas penangkaran di Pegunungan Harz. Hal pertama yang dilakukannya, meski tumbuh besar di kebun binatang, adalah melompati pagar kandang.
Dia segera ditangkap tetapi nafsu berkelananya terlihat jelas, lapor Sunday Times.
“Dia terus mencari jalan keluar dari kandangnya dan merasa sulit untuk menetap,” kata otoritas satwa liar Saxony dalam sebuah pernyataan. “Hal ini menunjukkan bahwa lynx muda lebih cocok untuk dilepaskan ke alam liar.”
Menurut Times, para ahli dari jaringan Linking Lynx telah mengidentifikasi Chapo sebagai hewan pemalu dan cocok untuk dilepasliarkan ketika dia berada di Nuremberg, sehingga para penjaga menjaga kontak minimal dengannya, hanya memberinya makan daging buruan, dan menempatkannya di kandang terbesar.
Baca Juga: Karyawan Museum Jerman Menukar Lukisan Asli dengan Palsu, Jual untuk Gaya Hidup Mewah
Dua minggu yang lalu, dia keluar dari kandangnya, berhenti untuk mengendus angin dan melihat arahnya, lalu menghilang ke dalam hutan dengan kerah GPS terpasang erat di lehernya.
Dia bergabung dengan tiga lynx lainnya yang akan diperkenalkan kembali tahun ini, semuanya telah “lulus” dari berburu kelinci, berburu rubah, hingga berburu rusa. Meskipun merupakan predator darat terbesar ketiga di Eropa, lynx jarang terlihat dan tidak menimbulkan ancaman terhadap ternak.
Baru-baru ini, pemerintah Saxon merinci bahwa Nova dan Luna tercatat hanya berjarak sekitar seratus meter, dan “tidak dapat dikesampingkan bahwa mereka bertemu.”
Berita Terkait
- 
            
              Berkas Perkara Dilimpahkan ke Pengadilan, Kasus Pungli Rutan KPK Akan Segera Disidangkan
- 
            
              Siapa Reno Munz Pemain Timnas Jerman U-19 yang Lahir di Jakarta, Bisa Bela Indonesia Tanpa Naturalisasi?
- 
            
              Panas Ekstrem, Cara Unik Kebun Binatang di Florida Bikin Satwa Tetap 'Segar'
- 
            
              Maarten Paes Geser Yah, Shin Tae-yong Nih Ada Kiper Keturunan Rp 5,2 Miliar di Liga Jerman Bisa Dinaturalisasi
- 
            
              Karyawan Museum Jerman Menukar Lukisan Asli dengan Palsu, Jual untuk Gaya Hidup Mewah
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP