"Ini artinya, melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi berkantor tiga hari di IKN sangat tidak efisien dan tidak efektif," kata Jamiluddin.
Sementara kemungkinan kedua, kehadiran influencer diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendungkung IKN. Sebab dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah.
"Hal itu terjadi karena penetapan IKN dilakukan dengan pendekatan top down, bukan bottom up sebagaimana layaknya di negara demokrasi. Ini artinya, ibu kota negara dipindahkan semata keputusan elite politik, khususnya Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi yang menetapkan tempat ibu kota yang baru," kata Jamiluddin.
Padahal, lanjut dia, pemindahan ibu kota tidak ada dalam janji kampanye Jokowi. "Karena itu, pemindahan ibu kota di luar rencana Jokowi untuk periode 2019-2024," ujarnya.
Menurut dia, kalau pun DPR turut dilibatkan, hal itu hanya untuk justifikasi belaka. Mekanisme tersebut sengaja tetap dipenuhi untuk menunjukkan demokrasi tetap berjalan di Indonesia. Ia berujar di Indonesia berlaku demokrasi prosedural, bukan demokrasi substansi dalam menetapkan pemindahan ibu kota.
"Karena rakyat tidak dilibatkan dalam memutuskan pemindahan ibu kota maka sebagian masyarakat juga masa bodoh. Hal itu membuat IKN seolah tanpa makna. Sebab, apalah artinya pembangunan IKN bila sebagian rakyatnya saja tidak mendukung," kata Jamiluddin.
Lewat kehadiran influencer dalam kunjungan kerja Jokowi di IKN bertujuan agar masyarakat menjadi memperhatikn IKN, terlebih mendukung.
"Agar masyarakat memberi dukungan maka dirasa perlu kehadiran influencer di IKN. Mereka ini diharapkan juga membuat konten untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN," katanya.
Jamiluddin mengatakan upaya tersebut bisa saja menjadi efektif untuk meyakinkan masyarakat terhadap pentingnya IKN. Tetapi efektif itu bisa jadi hanya berlaku pada pengikut influencer yang bersangkutan.
Sisi lain yang perlu diperhatikan, yakni efektifnya suatu konten ditentukan juga oleh sikap awal khalayak terhadap konten yang diterimanya.
"Kalau konten yang diterima sama dengan sikap awalnya, maka khalayak akan menyetujuinya. Ini artinya, pengikut dari influencer akan mendukung ajakannya, yang dalam hal ini mendukung IKN," ujarnya
Sebaliknya, bila sikap khalayak tidak sama dengan ajakan konten yang disampaikan influencer maka hal itu dapat menjadi efek bumerang.
"Pengikutnya bisa jadi tidak lagi percaya pada si influencer. Akibatnya, influencer itu akan ditinggalkan pengikutnya. Sebab, hubungan influencer dengan pengikutnya hanya sebatas faktor kepercayaan. Bila pengikutnya sudah tidak percaya, maka influencer akan ditinggalkan," kata Jamiluddin.
Kesimpulannya kata dia, melibatkan influenfer dalam kunjungan kerja di IKN bagai dua sisi mata uang. Positifnya tujuan untuk menambah dukungan masyarakat bisa saja didapat, tetapi di sisi lain tidsk menutup kemungkinan dapat menimbulkan antipati baik terhadap IKN maupun influencer itu sendiri.
"Hal itu tentu bak simalakama bagi influencer. Karena itu, influencer perlu berhati-hati dalam menerima order. Sebab tidak semua orderan yang akan dikemas dalam konten akan sesuai dengan sikap awal pengikutnya. Karena itu, berpikir lah sebelum menerima order agar tidak menjadi bunerang," kata Jamiluddin.
Berita Terkait
-
Dari Jokowi Motoran Bareng Raffi Ahmad di IKN Sampai NU Tolak Klaim Eksklusif PKB
-
Potret Jokowi Motoran Bareng Para Influencer Jajal Jalan Tol IKN
-
Jajal Jalan Tol di IKN, Jokowi Motoran Bareng Raffi Ahmad dan Sejumlah Influencer
-
Perjalanan Cinta Laudya Cynthia Bella, Terkini Dikabarkan Jadi Istri Ketiga Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina