Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni menduga ada tindakan kongkalikong atau hengki pengki dibalik vonis bebas hakim PN Surabaya, Gregorius Ronald Tannur, terdakwa pembunuhan Dini Sera Afrianti.
Hal itu disampaikan Sahroni dalam rapat audiensi dengan keluarga Dini dan kuasa hukumnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2024). Awalnya, Sahroni bertanya kepada pihak kuasa hukum Dini apakah jadi mengajukan proses hukum terhadap hakim ke aparat penegak hukum seperti KPK hingga Polri.
"Saya kemarin sempat dengar lawyers yang live sama saya mau melaporkan ini, mau melaporkan hakim ke KPK, Polisi ke Jaksa udah dilaksana-in belum?" tanya Sahroni.
"Sudah berproses bapak hari ini kami sudah ke KY berlanjut kemudian ke badan pengawasan Mahkamah Agung yang ke KPK kami sedang membuat analisisnya segera kami laporkan," jawab pengacara keluarga Dini Sera, Dimas.
Sahroni lantas menyampaikan, jika di balik vonis bebas terhadap Ronald itu diduga ada kongkalikong.
"Diduga ada Hengki Pengki terkait apa yang diputuskan oleh hakim. Diduga ada Hengki Pengki," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, aneh jika terdakwa divonis bebas, dan korban dinyatakan meninggal hanya gegara alkohol.
"Aneh kalau perlakuan oleh terdakwa terus hakim bilang ini mati gara-gara alkohol. Nalar otak mana yang dipakai. Iya nalar mana, otak kita yang dipakai," ungkapnya.
"Selanjutnya untung ada pak Habib (Habiburokhman) juga punya ekspresi yang sama untuk membangun ini dengan rasa keadilan yang luar biasa. Ini butuhnya kita bahwa di DPR untuk meminta keadilan," sambungnya.
Baca Juga: Divonis Bebas usai Bunuh Pacar, Pengacara Dini Sera Curigai Ronald Tannur Lagi Liburan ke Disneyland
Divonis Bebas
Diketahui, Ronald Tannur divonis bebas atas kasus pembunuhan terhadap pacarnya, Dini Sera Afrianti. Vonis bebas itu dibacakan hakim Erintuah Damanik di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (24/7/2024) lalu.
Dalam sidang tersebut, Hakim Erintuah Damanik menyatakan, terdakwa Gregorius Ronald Tannur tidak terbukti bersalah dan membebaskan dari segala dakwaan jaksa penuntut umum.
Vonis bebas itu tentunya jauh dari tuntutan jaksa yang meminta hakim menghukum Ronald Tannur selama 12 tahun penjara atas kematian Dini Sera.
Perihal putusan itu, jaksa juga masih pikir-pikir untuk mengajukan banding atas vonis bebas yang dijatuhkan hakim kepada Ronald Tannur.
Berita Terkait
-
Divonis Bebas usai Bunuh Pacar, Pengacara Dini Sera Curigai Ronald Tannur Lagi Liburan ke Disneyland
-
Imbas Anaknya Divonis Bebas, Legislator PKB di Depan Keluarga Dini Sera: Edward Tannur Dinonaktifkan dari Partai
-
Didesak Ungkap Sosok T Pengendali Judol, Komisi III DPR Siap Bekingi Benny Rhamdani: Kami Lindungi Asal Mau Ungkap
-
Panggil Keluarga Korban Dini Sera Afrianti, Komisi III soal Vonis Bebas Ronald Tannur: Gak Masuk Akal!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu