Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima kunjungan dari pihak keluarga Afif Maulana (13) yang tewas diduga akibat penganiayaan yag dilakukan oleh aparat kepolisian di Padang.
Keluarga Afif Maulana didampingi oleh sejumlah lembaga, di antaranya Komnas Perempuan, Komnas HAM, LBH Muhammadiyah dan KontraS.
Komisioner KPAI, Dian Sasmita mengatakan, pertemuan tersebut guna membahas keberlangsungan kasus tersebut yang seakan jalan di tempat lantaran hingga saat ini belum dilakukannya ekshumasi dan autopsi ulang guna mengetahui penyebab kematian Afif.
“Kami, KPAI, Komnas Perempuan dan LPSK, telah hadir juga untuk mendiskusikan, langkah-langkah strategis yang harus dilakukan, segera kami lakukan untuk mendorong ekshumasi ini,” kata Dian, di KPAI, Selasa (30/7/2024).
Dian mengaku, pihaknya telah bersurat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait permintaan agar kasus ini ditangani secara cepat, pada 16 Juli lalu.
Kemudian, KPAI juga meminta agar Polri melakukan ekshumasi terhadap jenazah Afif, namun hingga saat ini belum ada hal kongkrit soal penanganan kasus ini
“Namun sampai dengan hari ini, sampai jam ini kami belum mendapatkan respons apapun dari Kapolri. Ini menjadi catatan kami bahwa penanganan kasus terhadap kematian anak AM ini dilakukan dengan lambat. Ini artinya negara kepolisian belum bisa memberikan keadilan bagi anak korban, dan keluarga,” bebernya.
Dian menilai, kematian Afif harus dilakukan secara cepat, transparan, dan profesional. Kemudian, penyelidikan juga harus dilakukan dengan mengedepankan pembuktian yang ilmiah lewat scientific crime bukan berdasarkan pengakuan.
“Kami mendorong adanya ekshumasi sebagai salah satu bentuk, memperkuat pembuktian. Menunjukkan juga kebenaran, apakah benar stetmen selama ini oleh Kapolda Sumbar bahwa anak Afif terjatuh terpeleset, dan lain-lain seperti itu,” katanya.
Dian sendiri mengaku jika tidak percaya dengan pengakuan Kapolda Sumatera Irjen Suharyono soal penyebab kematian Afif akibat terjatuh dari ketinggian dan mengalami luka-luka yang hanya terjadi dinagian kiri tubuh korban saja.
“Itu sangat tidak mungkin, apalagi jatuhnya juga telentang. Jadi kami mendorong sekali, supaya ekshumasi dilakukan segera,” katanya.
“Kalau Kapolri tidak melakukan, sampai hari ini pun kami bertanya, Kapolri seharusnya memberikan jawaban, kenapa berlarut-larut. Ini perlu disampaikan secara terang, supaya kita semua paham, dan tentunya pihak keluarga bisa mendapatkan penjelasan,” imbuh Dian.
Tag
Berita Terkait
-
Agar Kasusnya Terang Benderang, KPAI, LPSK hingga Komnas HAM Diminta Kompak Ekshumasi Jenazah Afif Maulana
-
Muhammadiyah Kirim Surat Minta Ekshumasi Jenazah Afif Maulana, Begini Respons Mabes Polri
-
PP Muhammadiyah Turun Tangan Desak Kapolri Lakukan Ekshumasi Terhadap Jasad Afif Maulana
-
Ketua OSIS SMAN 1 Klaten Tewas Akibat Kejutan Ultah Siapa yang Harus Tanggung Jawab? KPAI Jawab Begini
-
KPAI Minta Tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Gegara Kejutan Ultah Diproses Hukum, Ini Alasannya
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium