Suara.com - Sebuah organisasi antiterorisme industri teknologi prihatin atas konten yang diunggah di X milik Elon Musk oleh kelompok militan Palestina Hamas dan khawatir tentang keanggotaan platform media sosial tersebut di dewan direksinya, The Sunday Times melaporkan.
Anggota Forum Internet Global untuk Melawan Terorisme (GIFCT) percaya kredibilitas kelompok tersebut dirusak oleh keanggotaan dan posisi X di dewan direksinya, menurut The Sunday Times. GIFCT juga mencakup grup media sosial utama Facebook, Microsoft, Twitter, dan YouTube milik Alphabet.
X Corp dan Forum Internet Global untuk Melawan Terorisme tidak segera menanggapi permintaan komentar.
The Sunday Times mengatakan bahwa X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, sekarang menjadi platform media sosial termudah untuk menemukan video Hamas, mengutip Community Security Trust (CST), sebuah badan amal yang memerangi ekstremisme dan antisemitisme.
Dikatakan dalam waktu 10 menit, peneliti CST dapat menemukan video propaganda di X dari kelompok teroris yang dilarang pemerintah Inggris Hamas, Hizbullah, dan Jihad Islam Palestina.
Menurut The Sunday Times, sebuah pernyataan dalam laporan tahunan komite penasihat independen GIFCT tahun 2023 yang menyatakan kekhawatiran atas kepercayaan dan keamanan daring ditujukan kepada X.
Badan penasihat tersebut mengatakan bahwa mereka "semakin khawatir dengan penurunan signifikan dalam kemampuan kepercayaan dan keamanan daring untuk platform tertentu, dan penurunan prioritas masalah yang dirasakan, yang berdampak negatif pada kemampuan perusahaan untuk memoderasi konten ekstremis daring".
The Sunday Times mengatakan Musk telah mengizinkan ekstremis yang dilarang kembali ke X, mengizinkan siapa saja membayar tanda verifikasi, dan memecat sebagian besar tim moderasi kontennya, sebagai bagian dari strategi miliarder tersebut untuk mengubah X menjadi platform "kebebasan berbicara".
GIFCT didirikan pada tahun 2017 di bawah tekanan dari pemerintah AS dan Eropa. The Sunday Times mengatakan X, anggota pendiri organisasi tersebut, kini gagal memberikan kontribusi finansial penuhnya kepada organisasi anti-tersebut.
Berita Terkait
-
Mantan Petinggi Twitter Gugat Elon Musk, Omid Minta Bagian Rp 319 Miliar
-
Anggota Parlemen Inggris Berencana Memanggil Elon Musk atas Komentar Provokatif yang Memicu Ketegangan
-
Fakta-Fakta di Balik Kematian Ismail Haniyeh: Peran Mossad hingga Penghianatan Agen Iran
-
Mengapa Israel Memilih Menghabisi Ismail Haniyeh di Iran, Bukan di Tempat Lain?
-
Cerita 2 Warga Iran Terlibat atas Kematian Ismail Haniyeh, Tawaran Uang hingga Jaminan Keamanan di Eropa
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum