Suara.com - Mantan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhamad Lukman Edy melayangkan surat kepada Kementerian Hukum dan Ham soal adanya konflik internal di PKB.
Surat tersebut merupakan tembusan dari Majelis Tahkim PKB, yang saat ini diklaim sedang menyelesaikan konflik internal dalam tubuh PKB.
Lukman mengatakan, alasan pihaknya melayangkan surat tersebut agar Kemenkumham tidak mengesahkan hasil dari Muktamar PKB yang dilaksanakan di Bali kemarin.
“Nah ketika konflik internal partai maka status quo tidak boleh ada yang mengatasnamakan PKB sampai adanya keputusan yang berkekuatan tetap atau inkrah,” kata Lukman, di Kemenkumham, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2024).
Adapun konflik internal yang terjadi di PKB, salah satunya yakni soal Muktamar PKB yang baru saja dilangsungkan di Bali.
Dalam Muktamar tersebut, lanjut Lukman, PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah banyak menyalahi AD/ART dan menyalahi spirit partai politik.
Bahkan, menurut Lukman, banyak aspirasi dari para kader yang telah dibungkam oleh rezim Cak Imin dengan cara mencopot dan membungkam pimpinan di daerah yang tidak sepaham dengannya.
"Kita menganggap muktamar yang baru selesai di Bali itu banyak menyalahi AD/ART dan menyalahi spirit dari partai politik. Kami menilai kenapa melanggar UU Parpol? Karena anti demokrasi," jelas Lukman.
"Ketika aspirasi dibungkam, cabang-cabang yang punya pendapat lain dari Cak Imin dianggap dibekukan dan dianggap bertentangan dengan kebijakan partai. Prosedur selama Muktamar juga banyak melangkahi AD/ART," katanya.
Baca Juga: Hasil Muktamar PKB Di Bali Digugat Fungsionaris, Begini Kata Menkumham
Saat ini, PKB memiliki 514 cabang yang tersebar diberbagai wilayah. 315 diantaranya, kata Lukman, telah memberikan mandat untuk dilasanakannya Muktamar tandingan.
Dari 315 cabang tersebut, 168 diantaranya merupakan merupakan pihak yang sebelumnya dibekukan atau dipecat oleh Cak Imin sebelum berlangsungnya Muktamar di Bali.
"Kita sudah mendata yang sudah memberikan mandat pada kita ada 315 cabang, terdiri dari 168 cabang yang dibekukan atau dipecat Cak Imin jelang Muktamar, dan selebihnya adalah cabang-cabang yang punya komitmen dan menyatakan setuju dengan konsep khittah tahun 98,” jelasnya.
Rencanaya, Muktamar PKB tandingan ini bakal dilaksanakan pada tanggal 2-3 September mendatang. Muktamar tersebut bakal dilangsungkan di wilayah Jakarta.
Rencanya, lanjut Lukman, Muktamar tandingan ini bakal dibuka oleh PBNU dan ditutup oleh Presiden Joko Widodo.
"Walaupun saya yang mempersiapkan, yang dipercaya mempersiapkan muktamar ini, sudah mempersiapkan materi semuanya secara baik, jauh sebelumnya tapi kita akan konsultasinyang intensif dengan PBNU. Kami punya rencana, muktamar yang akan kita buat, dibuka oleh PBNU nanti ditutup oleh presiden," ungkapnya.
Namun sejauh ini, lanjut Lukman, pihaknya belum melakukan komunikasi dengan pihak istana soal hal ini.
"Belum. Saya kira matangkan dulu baru lapor Presiden," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Apa Agama Rahayu Saraswati? Ternyata Beda Keyakinan dengan Prabowo
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji