Suara.com - Jelang debat capres, Wakil Presiden AS dan calon dari Partai Demokrat Kamala Harris menghampiri saingannya dari Partai Republik Donald Trump dan berjabat tangan dengannya. Ini adalah pertama kalinya dua kandidat presiden AS berjabat tangan sejak 2016.
Debat ini juga menandai pertama kalinya kedua kandidat bertemu langsung.
Saat kedua pesaing memasuki panggung debat, Trump menuju podium di sebelah kiri untuk menggantikannya. Di sisi lain, Kamala Harris menyeberangi panggung, menghampirinya, dan mengulurkan tangannya.
"Kamala Harris, mari kita berdebat dengan baik," katanya saat memperkenalkan dirinya kepada mantan presiden tersebut.
"Senang bertemu denganmu, mari kita bersenang-senang," jawab Trump dan keduanya berjabat tangan.
"Terima kasih," kata Harris.
Meskipun tidak ada aturan yang mengharuskan kedua kandidat untuk berjabat tangan, hal itu menandai sikap sopan sebelum apa yang biasanya merupakan pertikaian politik yang brutal.
Debat berisiko tinggi itu dimulai dengan sindiran pedas oleh politisi Republik berusia 78 tahun yang menyebut Harris sebagai "Marxis" dan mengklaim bahwa dia dan Presiden Joe Biden telah membiarkan "jutaan orang mengalir ke negara kita dari penjara dan rumah tahanan, dari rumah sakit jiwa dan rumah sakit jiwa."
Harris beberapa kali mengejek mantan presiden AS itu dengan menyebutnya sebagai "penjahat yang dihukum", "sahabat diktator" dan mengatakan bahwa dia menggunakan "ras untuk memecah belah rakyat Amerika."
Dia mengatakan mantan pejabat keamanan Gedung Putih Trump sendiri telah menyebutnya sebagai "aib." "Para pemimpin dunia menertawakan Donald Trump," tambahnya.
Debat krusial itu terjadi hanya 56 hari sebelum pemilihan dalam apa yang telah menjadi persaingan ketat menuju Gedung Putih.
Debat presiden terakhir pada bulan Juni mengakibatkan Joe Biden menarik diri dari kampanye pemilihannya kembali dan mencalonkan Harris untuk menggantikannya.
Hampir semua jajak pendapat menunjukkan kedua kandidat dalam persaingan ketat.
Perdebatan tersebut terbukti menjadi kesempatan krusial bagi kedua pesaing untuk bertarung sebelum AS melakukan pemungutan suara pada tanggal 5 November.
Berita Terkait
-
Taylor Swift Klaim Dirinya 'Childless Cat Lady' Usai Deklarasi Dukungan untuk Kamala Harris
-
Taylor Swift Ogah Dukung Donald Trump pada Pemilu AS
-
Terungkap! Ini Alasan Taylor Swift Dukung Kamala Harris di Pemilu AS
-
Taylor Swift Serukan Dukungan Penuh untuk Kamala Harris Usai Nonton Debat
-
Debat Perdana Pilpres AS, Kamala Harris Sebut Trump Tinggalkan Krisis Pengangguran Terbesar Saat Menjabat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD