Suara.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) telah menetapkan Ketua Umum barunya pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Sabtu (14/9/2024). Anindya Bakrie resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum menggantikan Arsjad Rasjid.
Namun pemilihan ketua baru itu justru menyisakan polemik. Munaslub yang beragenda menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua umum dianggap tak sah. Pasalnya, dalam munaslub itu tidak kuorum di mana ada 21 Kadin daerah yang menolak dan tak hadir.
Di sisi lain penetapan itu juga disebut ilegal mengingat aturan yang melanggar AD/ART. Sehingga adanya ketua baru masih menyisakan persoalan panjang di tubuh Kadin.
Terlepas dari carut marut di dalam organisasi internal Kadin, Anindya Bakrie sendiri bukanlah sosok yang bisa. Berikut ini dijelaskan profil termasuk latar belakangnya sebagai pengusaha hingga ditunjuk menjadi Ketua Umum Kadin.
Profil
Anindya Bakrie, lahir di Jakarta pada 10 November 1974. Pria 49 tahun ini memiliki nama lengkap Anindya Novyan Bakrie.
Ia adalah anak sulung atau anak pertama Aburizal Bakrie. Anindya Bakrie menikah dengan Firdani Saugi dan dikaruniai tiga orang anak.
Lahir di bawah nama besar ayahnya, Anindya Bakrie sudah dekat dengan dunia bisnis. Ia pun memiliki perusahaan teknologi dan media telekomunikasi bernama Viva Group.
Pendidikan
Baca Juga: Pejabat Senior KADIN Sebut Penunjukan Anindya Bakrie Ilegal, Ini Alasannya
Anindya Bakrie memulai SD di SD Triguna, Jakarta dan lulus pada 1986 silam. Beranjak SMP, ia bersekolah di sekolah Katolik Khusus Pria Pangudi Luhur.
Pada jenjang SMA, ia bersekolah di luar negeri di Phillips Academy di Andover, Massachusetts, sebuah sekolah menengah atas di United States.
Ia meneruskan pendidikan sarjananya di Northwestern University, Illinois, pada tahun 1996. Ia mengambil jurusan Teknik Industri.
Pada jenjang magisternya, ia mengambil pendidikan di Global Management Immersion Experience (GMIX) program di Stanford Graduate School of Business pada tahun 2001.
Karier
Anindya Bakrie memulai kariernya sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wall Street, Amerika Serikat pada tahun 1996. Pada tahun 1997, ia diminta kembali ke Indonesia oleh ayahnya, Aburizal Bakrie, menyusul kerusuhan 1998.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana