Suara.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi menilai bahwa Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, tidak lepas dari kepentingan politik, terutama jelang Pemilu 2024.
Dosen Ilmu Politik itu mengatakan, KADIN sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan ekonomi, kerap kali terlibat dalam dinamika politik nasional.
“Tentu publik sangat tahu bahwa ini ada kaitannya dengan proses politik, apalagi KADIN memang menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata Asrinaldi, dikutip dari Antara, Senin (16/9/2024).
Asrinaldi juga menyoroti bahwa Munaslub tersebut dipengaruhi oleh rekam jejak Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid, yang diketahui mendukung salah satu pasangan calon pada Pemilu 2024. Hal ini, menurutnya, memunculkan spekulasi bahwa Munaslub diselenggarakan untuk menggoyang posisi Arsjad.
“Mau tidak mau, ini akan dikaitkan dengan proses politik yang terjadi, terutama terkait dukungan Arsjad Rasjid pada salah satu kandidat di Pemilu 2024,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ikut campur dalam masalah internal KADIN.
Namun, ia menyebut bahwa penetapan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum hasil Munaslub masih menunggu penerbitan Surat Keputusan Presiden. "Aturannya jelas, nanti keputusan Presiden akan melalui proses harmonisasi di Kementerian,” ujar Supratman.
Di sisi lain, Arsjad Rasjid dengan tegas menyatakan bahwa Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum tidak sah karena melanggar aturan dan ditolak oleh 21 Kadin Provinsi. Ia menegaskan bahwa segala aktivitas KADIN harus tunduk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 dan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2022.
“Hanya ada satu KADIN Indonesia, yang harus taat pada ketentuan UU dan AD/ART organisasi,” kata Arsjad Rasjid.
Arsjad menegaskan bahwa ia dipilih secara aklamasi pada Munas VIII Kadin Indonesia yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Juni 2021, dan memiliki mandat untuk menjabat hingga 2026.
Berita Terkait
-
Pesan Pengusaha ke Pemerintah Soal Aksi Massa Makin Panas: Lebih Peka!
-
Kunci Kemajuan RI Menurut Arsjad Rasjid: Bukan Sekadar Investasi, Tapi...
-
IBC Gelar Indonesia Economic Summit 2026, Siap 'Kawinkan' Pemerintah & Pebisnis
-
Kadin Bujuk Pengusaha Perancis Ikut Biayai Program MBG Prabowo
-
Kadin Menonaktifkan Anggota Pemalak Proyek Chandra Asri! Ini Reaksi Anindya Bakrie
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana