Suara.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle telah menjadi pusat perhatian sejak mereka menutup pintu kehidupan kerajaan pada tahun 2020. Ketika pasangan itu merayakan ulang tahun Harry yang ke-40 selama akhir pekan, kini telah diduga bahwa Duchess of Sussex itu menakuti stafnya, dengan seseorang memanggilnya sebagai "diktator dengan sepatu hak tinggi".
"Semua orang takut pada Meghan... Dia meremehkan orang lain, dia tidak mau mendengarkan nasihat," kata seorang sumber yang dekat dengan pasangan itu kepada The Hollywood Reporter.
Orang tersebut menyatakan bahwa Harry dan Markle adalah "pengambil keputusan yang buruk" karena mereka sering berubah pikiran. "Harry adalah orang yang sangat, sangat menawan - tidak sombong sama sekali - tetapi dia sangat suka membantu. Dan dia benar-benar mengerikan," tambah sumber itu.
Orang dalam lainnya mengatakan kepada media tersebut bahwa Markle berjalan seperti diktator dengan sepatu hak tinggi, menambahkan bahwa dia telah membuat pria dewasa menangis.
“Dia benar-benar tak kenal lelah... Dia berjalan seperti diktator dengan sepatu hak tinggi, marah dan meneriakkan perintah. Saya telah melihatnya membuat pria dewasa menangis," tambah orang itu.
Selama bertahun-tahun, pasangan itu telah menyaksikan pergantian staf yang tinggi, dengan ajudan utama dan sekretaris pribadi Markle yang akan pergi pada tahun 2021. Bulan lalu, kepala staf mereka meninggalkan pekerjaan itu hanya dalam waktu tiga bulan.
Josh Kettler, konsultan yang berbasis di Santa Barbara, mengundurkan diri pada bulan Agustus setelah hanya tiga bulan bekerja. Sebelum Kettler, Toya Holness adalah sekretaris pers global mereka hingga tahun 2022.
Namun, ini bukan pertama kalinya Markle dikritik karena perilakunya terhadap karyawan mereka.
Istana Buckingham pada tahun 2018 telah menyelidikinya atas perlakuannya terhadap dua ajudan kerajaan, yang sebelumnya dicap sebagai "perilaku intimidasi". Meskipun tidak ada temuan yang dipublikasikan, ia menyebut klaim tersebut sebagai "kampanye pencemaran nama baik yang terencana".
Baca Juga: Rindukan Inggris, Pangeran Harry Disebut Jadi 'Anak Pemarah' di Amerika oleh Teman-temannya
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarga kerajaan, Harry dan Markle tinggal di Montecito, California.
Sementara itu, seorang pakar kerajaan terkemuka baru-baru ini mengklaim bahwa mantan aktor tersebut menyesali keputusannya untuk meninggalkan keluarga kerajaan.
"Meghan menyesali pernyataan tertentu yang dibuatnya," kata pakar dan komentator kerajaan Kinsey Schofield seperti dikutip Fox News.
Schofield menyatakan bahwa pasangan itu tidak diterima seperti yang diharapkan Markle, sementara beberapa komentarnya menjadi bumerang.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Istana ke Penjara, Anak Putri Mahkota Norwegia Terjerat Kasus Kekerasan Diduga Korban 3 Wanita
-
Kate Middleton Selesaikan Kemo Terakhir, Ingin Fokus agar Benar-benar Bersih dari Kanker
-
Di Tengah Perpecahan Istana, Pangeran Harry Ternyata Diam-diam Berhubungan Dengan Keluarga Kerajaan
-
Cek Fakta: Karena Allah, Putra Mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William Masuk Islam
-
Rindukan Inggris, Pangeran Harry Disebut Jadi 'Anak Pemarah' di Amerika oleh Teman-temannya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?