Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi menyinggung Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD terkait penggunaan jet pribadi atau private jet. Keduanya turut disorot Hasan saat ia menanggapi dugaan gratifikasi terhadap putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Diketahui, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, diduga menerima gratifikasi usai kedapatan menumpang jet pribadi bersama istrinya, Erina Gudono saat perjalanan menuju ke Amerika Serikat.
Belakangan, dalam klarfikasinya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kaesang mengaku hanya nebeng atau menumpang dengan teman.
Sementara itu dalam podcast bersama Zulfan Lindan di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Hasan memberikan tanggapan.
Potongan video tanggapannya tersebut ikut termuat di akun Instagram @hasan_nasbi. Suara.com telah mendapat izin dari Hasan untuk mengutip pernyataannya di podcast bersama Zulfan.
"Yang soal Mas Kaesang ini, saya nggak mau masuk dalam soal, misalnya orang melihat perspektif hukumnya seperti apa, yang ini sebenarnya nggak ditugaskan sama pak presiden kepada kita nggak ditugaskan. Tapi mungkin ada baiknya saya kasih perspektif lah biar berimbang lah, di antara berbagai kebencian yang dihambur-hamburkan beberapa minggu terakhir ini saya mau kasih perspektif kepada masyarakat," buka Hasan mengawali tanggapannya terkait jet pribadi yang ditumpangi Kaesang, dikutip Rabu (18/9/2024).
Menurut Hasan, yang menjadi sorotan adalah terkait gaya hidup Kaesang sebagai anak dari Presiden Jokowi. Di mana penggunaan jet pribadi menjadi sorotan publik terkait gaya hidup Kaesang dan Erina.
Menanggapi itu, Hasan menegaskan posisi Kaesang bukan seorang pejabat publik. Di sisi lain, Hasan juga menyoroti penggunaan jet pribadi yang justru kerap dilakukan oleh pejabat publik.
"Saya ingin ngasih statement pertama bahwa Mas Kaesang ini bukan pejabat publik ya dan dia sudah dewasa, dia sudah punya hidup sendiri, sudah punya bisnis sendiri dan dia bukan pejabat publik. Dalam waktu yang, bukan dalam waktu, dalam tema yang sama, kira-kira banyak pejabat publik yang juga menggunakan private jet, Bang," kata Hasan.
Dia lantas mencontohkan penggunaan jet pribadi yang dilakukan Presiden ke-5 RI Megawati. Menurut Hasan, posisi Megawati dan Kaesang sama-sama bukan pejabat publik.
"Saya nggak tahu kapan terakhir, misalnya, kapan terakhir, misalnya Ibu Megawati menggunakan pesawat komersil karena dari media-media yang kita baca, misalnya dari tayangan-tayangan bahkan video-video yang kita lihat, Ibu Mega kerap kali menggunakan private jet di dalam negeri maupun ke luar negeri, tutur Hasan.
"Nah terus orang bilang, Ibu Mega bukan pejabat publik, Kaesang juga bukan pejabat publik," sambung Hasan.
Meski bukan pejabat publik, diketahui keduanya sama-sama merupakan pimpinan partai politik. Adapun posisi Kaesang maupun Megawati juga bersinggungan dengan keluarganya yang merupakan pejabat.
Bila Kaesang bersinggungan dengan Jokowi, beda halnya Megawati yang bersinggungan dengan anaknya, Puan Maharani. Diketahui Puan yang sekarang menjabat Ketua DPR RI pernah juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada periode pertama Presiden Jokowi.
"Kaesang kan anak presiden, tapi Ibu Mega kan, kalau misalnya di atas 5 tahun yang lalu, ibunya Menko PMK, Bang. Iya kan? Kalau 5 tahun terakhir ibunya ketua DPR, kira-kira posisinya relatif mirip-mirip lah," kata Hasan.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Sebut Kaesang Gak Gentle: Datang ke KPK Cuma Gara-Gara Viral
-
Beda dengan Mahfud MD, Penjelasan Kaesang Soal Jet Pribadi Dianggap 'Kosong'
-
Permintaan Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang Dijawab PSI, Fedi Nuril: Video Buatan atau Hasil Wawancara?
-
Megawati Di Hadapan Rektor Se-Rusia: AI Bisa Jadi Mesin Pembunuh Manusia Serta Pelanggeng Kediktatoran
-
Viral Video Gibran-Kaesang, Dari Gosip Syahrini Hingga Dugaan Obrolan Mesum
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!