Suara.com - Polisi disarankan menyelidiki gambaran psikologis dari tujuh remaja yang ditemukan tewas di kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi pada Minggu (22/9) kemarin. Tindakan tersebut dinilai penting untuk mengetahui gambaran umum remaja saat ini, mengingat anak-anak yang tewas itu dikatakan tenggelam akibat menghindari patroli polisi.
"Gambaran profil psikologis dari ke-7 siswa ini menjadi penting untuk dilakukan agar pihak kepolisian mendapatkan gambaran kecil tentang kondisi remaja saat ini. Mungkin saja anak yang dianggap nakal saat ini sudah tidak cocok atau tidak mempan dipukul atau diancam hal-hal yang menakutkan," kata psikolog forensik Meity Arianty saat dihubungi Suara.com, Senin (23/9/2024).
Meity menambahkan, kondisi psikologis remaja saat ini sebenarnya lebih rentan dibandingkan generasi sebelumnya. Sehingga, menurutnya, polisi juga harus memiliki ilmu perkembangan dalam menangani kasus yang melibatkan anak-anak bermasalah dengan hukum.
Berdasarkan keterangan Polres Bekasi dikatakan bahwa para remaja itu diduga sengaja melompat ke kali karena panik melihat patroli polisi dan takut akan diamankan karena menjadi pelaku tauran. Namun, disangka mereka tak bisa berenang sehingga mati tenggalam.
"Gambaran profil 7 siswa ini menjadi penting, menelusuri kepribadian mereka dan latar belakang keluarganya yang nantinya akan mengarahkan kemungkinan hal besar yang dilakukan 7 siswa ini. Karena tentunya dari 7 siswa ini ada yang lebih dominan yang mendorong ke 6 siswa yang lain untuk melompat," tuturnya.
Fenomena tersebut dinilai miris. Sebab, Meity melihat adanya ketidakpercayaan terhadap sistem hukum yang ada saat ini justru tidak membuat masyarakat merasa aman.
"Hukum yang bisa runcing ke bawah memberikan sensasi tersendiri bagi masyarakat. Berapa banyak kasus yang ditangani polisi bisa adil dan tidak menguntungkan yang memiliki kekuasaaan atau uang? Orang menengah ke bawah jarang memperoleh keadilan. Miris sekali," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Protes Keluarga Remaja yang Tewas di Kali Bekasi: Mana Ada Orang Mati Makamnya Kosong
-
Peran Penting Orang Tua dan Guru Cegah Tawuran Pelajar, Ini Saran Psikolog
-
7 Jasad Remaja Di Kali Bekasi Belum Teridentifikasi, Keluarga Diminta Bawa Sikat Gigi Hingga Baju Belum Dicuci
-
Pengakuan Keluarga Korban Remaja Tewas Di Kali Bekasi: Anak Rumahan, Bukan Anggota Geng Motor
-
Hendak Tawuran, Polisi Beberkan 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi Sempat Berkumpul dengan 60 Orang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional